Sidoarjo – cakrajatim.com: Pemkab Sidoarjo menghapus rencana bantuan makan siang gratis yang dianggarkan Rp 20 miliar. Penghapusan ini disampaikan dalam rapat TAPD – BANGGAR.
Langkah ini sebagai upaya efisiensi sebagai respon atas turunnya bantuan APBN untuk program ini.
Sekdakab Sidoarjo, Fenny Apridawati, Rabu (26/3) tadi, di ruang kerjanya mengatakan, “Benar, anggaran bantuan itu kita hapus karena pemerintah pusat akan menurunkan bantuan lewat BGN (Badan Gizi Nasional) yang melakukan kerja sama dengan Kodim, ” Ujarnya sebelum rapat zoom dengan perangkat daerah.
“Maaf saya gak bisa lama karena ada rapat zoom, intinya benar anggaran itu sudah di hapus, ‘ terangnya. Kemarin Sekdakab sebagai ketua TAPD sudah membahasnya bersama Banggar DPRD. Keputusan ini belum final karena masih menunggu reaksi anggota Banggar.
Anggota DPRD yang enggan disebut namanya mengingatkan bawa kebijakan Pemkab untuk menghapus bantuan makan siang dari APBD Sidoarjo sebesar Rp 20 miliar sama artinya tidak mendukung program makan siang.
Benar anggaran makan dari APBN tapi uang bantuan Rp 20 miliar itu bukan untuk makan tapi untuk pengadaan infrastruktur dapur. Untuk satu dapur saya menelan anggaran Rp 3 miliar untuk bisa melayani 3.000 siswa/hari. Setidaknya butuh 180 dapur masak.
Pihak swasta akan keberatan membangun dapur sendiri, jadi harus Pemkab yang membangun. Selanjutnya dapur itu jadi aset daerah. Siapa yang masak? Dapat diserahkan koperasi atau ibu-ibu kelompok.
Semua daerah melakukan cara seperti itu, pemkab Bojonegoro saja mengalokasikan bantuan Rp 75 miliar untuk membangun dapur. Seharusnya Sidoarjo Rp 50 miliar.
Bantuan awal Sidoarjo dengan Rp 20 milliar, sekarang kok malah dihapus. “Jadi tanda tanya, dan bisa diartikan Sidoarjo tidak mendukung program makan siang, ” Tuturnya. (hds)