Sidoarjo – cakrajatim.com: Kenapa jalan rusak di hampir semua kecamatan tidak segera di perbaiki. Padahal Komisi C DPRD Sidoarjo sudah mendorong percepatan pemeliharaan jalan, jangan tunda lebih lama karena ini berkaitan dengan pelayanan prioritas.
Menurut data di PUBMSDA Terdapat 445 titik jalan rusak di seluruh wilayah Sidoarjo. Hingga saat ini, ratusan lubang jalan masih belum diperbaiki, termasuk di ruas Jalan2 di hampir seluruh kecamatan.
Anggota komisi C, A Nizar menjelaskan beberapa jalan di wilayah Sidoarjo secara bertahap memang akan dilakukan perbaikan oleh Pemkab Sidoarjo. Namun Pemkab harus cepat menyelesaikan karena kasihan masyarakat yang tiap hari terganggu perjalanannya akibat jalan rusak.
Ia menangkap kekecewaan publik setelah melihat lapangan, salah satunya di Jalan Raya Krian (Kemangsen) Sidoarjo. Warga bahkan sempat memasang pohon pisang agar pengendara yang melintas berhati-hati.
Ini disebabkan, jalan berlubang ini tertutup air. Genangan ini membuat pengendara tidak mengetahui jika kondisi di Jalan Raya Krian, Sidoarjo, ini berlubang. Jalan raya Kemangsen ini memang ironis, sejak dibangun dari jalan aspal menjadi jalan cor 10 tahun lalu, jalan ini jadi semacam monumen kegagalan.
Karena tidak pernah jalan cor Kemangsen bisa dinikmati pengendara. Sambungan beton antar sambungan tidak rata. Timbul gelombang jalan yang tidak nyaman untuk dilewati.
Drainase Di tutup
Drainase ditutup dengan cor. Ini membuat air hujan menggenang di aspal jalan dan menyebabkan rusak,” katanya.
Ia mengungkapkan, drainase di jalan tersebut bermasalah. Setiap musim hujan datang, jalan akan rusak, karena air hujan tidak bisa masuk selokan. Selokan yang berada di pinggir jalan tersebut ditutup paten.
Meski belum ada pembenahan dari Pemkab Sidoarjo, ia berharap masyarakat sekitar juga ikut menjaga dan memelihara jalan. Sehingga jalan tidak cepat rusak. “Kalau musim kemarau jalan tersebut baik-baik saja. Saat hujan, rusak karena genangan,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Jalan Raya Krian, Sidoarjo, menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak. Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap jalan yang sudah lama rusak, namun tak kunjung diperbaiki jalan berlubang di depan Pasar Krian .
Abud Asyrofi, anggota komisi C DPRD Sidoarjo, mengakui jumlah kerusakan jalan terus bertambah di musim hujan ini. Perbaikan belum bisa dilakukan cepat karena menunggu hasil pertemuan Pemkab Sidoarjo dengan KPK, minggu kemarin.
Ia bisa memahami alasan OPD tidak cepat menjalankan program. “Mungkin sebentar lagi sudah ada perbaikan jalan. Sebentar lagi sudah dikerjakan karena sudah tidak ada masalah lagi, ” Ujarnya.
Pemkab punya kemauan untuk menangani perbaikan dan menurut Abud, Bupati juga sudah berkomitmen. “Uang (pemel jalan) ada kok, tinggal pelaksanaan saja, ” Ucap Abud.
Anggota FKB dari Dapil IV Sidoarjo ini menambahkan, terdapat 1 titik ruas jalan yang kerusakan paling parah yakni di Jl Kemasan, Krian. Insya Allah perbaikan jalan di wilayah ini diambilkan dari Pokir (Pokok-pokok Pikiran DPRD). Rencana pengerjaan akan dimulai bulan depan.
Titik PJU
Sementara itu, terkait PJU, dirinya juga telah merealisasikan pemasangan lampu di titik-titik rawan kecelakaan dan kriminalitas. Ia menambahkan, ada lima titik PJU yang sudah dipasang di wilayah Seketi (Balungbendo) dan Tarik.
Dengan adanya PJU, diharapkan masyarakat bisa beraktivitas lebih aman di malam hari. untuk titiknya di Seketi ada 2 ruas dan di Tarik ada 3 ruas.
Abud membuka pintu bagi warga yang ingin menyampaikan usulan atau laporan terkait kebutuhan pembangunan di wilayah masing-masing. Untuk wilayah lain yang mengalami permasalahan, silahkan masyarakat melapor. Akan diperjuangkan saat reses.
M. Rojik, anggota komisi C mengatakan, perlunya perbaikan segera yang berada di sebelah selatan Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon karena itu merupakan salah satu akses penting bagi masyarakat.
Akses jalan yang terletak di RT 10 RW 02 itu menjadi jalan penghubung antara Desa Dukuhsari dengan Desa Panggreh, serta desa-desa lain yang berada di sisi timur maupun sisi barat Desa Dukuhsari.
Jalan paving yang berada di antara sawah-sawah petani itu, juga menjadi akses perekonomian maupun pendidikan. Warga yang ingin berbelanja ke Pasar Porong dan sekitarnya, sering melewati jalan tersebut.
Begitu juga dengan para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Jabon maupun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Jabon sering melewati jalan tersebut.
Namun sayang, kondisi jalan sering mengalami kerusakan yang disebabkan tidak mampu menahan beban berat kendaraan. Meskipun yang melintas di atas jalan tersebut bukan kategori kendaraan berat.
Sidak Komisi C
Atas kondisi tersebut, Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo yang mendapatkan laporan dari masyarakat melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat langsung kondisi sebenarnya.
Pemerintah Desa (Pemdes) Dukuhsari yang panjangnya 450 m lebar 5 meter hendaknya mengajukan proposal untuk perubahan status dari jalan milik desa menjadi jalan milik kabupaten.
Kalau status jalan sudah berubah, maka biaya perbaikan atau perawatannya akan di cover oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sidoarjo.
“Sehingga kedepannya, baik itu perbaikan ataupun pemeliharaannya. Anggarannya bisa ditangani Pemkab.
Wakil Ketua Komisi C, Anang Siswandoko, mengatakan jika nanti statusnya sudah berubah dari jalan desa menjadi jalan kabupaten, maka akan dialokasikan anggaran untuk peningkatan atau perbaikan jalan pada tahun anggaran 2026 nanti.
Sehingga roda perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik dan meningkat, begitu juga dengan para pelajar yang diharapkan tidak lagi mengeluhkan jalan rusak saat berangkat ataupun pulang dari sekolahnya masing-masing.
Audiensi KPK
Vike Widya Asroni, anggota komisi C dari PKS mengakui belum dilaksanakan pemeliharaan jalan karena ada beberapa faktor. Diantaranya hasil audiensi pimpinan daerah dengan KPK di jogyakarta yang meminta perlunya kehati-hatian dalam membelanjakan anggaran.
“Mungkin ini penyebab belum juga proyek berjalan, semua perlu hati-hati agar tidak tersandung masalah hukum, ” Ujarnya. Apalagi kemarin mengembalikan uang Rp 20 miliar ke pusat.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Muh Zakaria Dimas Pratama, mengaku mendapat laporan terkait jalan rusak di Jalan Kletek menuju arah Jemundo, Kecamatan Taman.
lokasi, terlihat banyak jalan berlubang. Ketika hujan, lubang tersebut tertutup air. Pengendara yang melintas di sana harus ekstra berhati-hati, agar tidak sampai jatuh.
“Kemarin saya dapat laporan jalan berlubang di Kletek arah Jemundo. Kondisinya cukup parah dan sangat membahayakan pengendara,” katanya.
“Saya dikabari dinas, besok satgas jalan akan diterjunkan untuk memperbaiki jalan berlubang di Kletek,” ujarnya.
Alumni PMII Sidoarjo ini berharap, ke depan perbaikan jalan rusak dapat ditangani secara cepat dan efektif. Pemkab Sidoarjo harus mengedepankan perencanaan infrastruktur jalan yang komprehensif.
Ia berharap, dalam perbaikan jalan, harus dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur jalan sehingga tidak mudah rusak.
Disamping ada peningkatan kualitas, tambahnya, juga dibutuhkan pengawasan dan pemeliharaan secara rutin. Jangan menunggu rusak parah dan viral di medsos baru ditangani.
Dinas terkait harus responsif atas aduan masyarakat tidak menunggu viral atau terjadi kecelakaan baru di tangani, peningkatan drainase dan pengelolaan air juga harus dioptimalkan. .
Selain itu, koordinasi antar dinas serta partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Butuh Gerakan bersama dalam menangani permasalahan. (hds, adv)