Sidoarjo – cakrajatim.com; Bangunan mangkrak milik Pemkab Sidoarjo jangan biarkan terbengkalai karena keberadaan aset dibutuhkan masyarakat. Untuk pendidikan, pengembangan atlet olahraga, dan pasar rakyat.
Diantaranya adalah bangunan GOR bulutangkis Jl Pahlawan, Pasar Kepuh Kiriman Jl Wadungasri, Waru, SMP 3 Waru dan masih banyak yang lain.
Wakil ketua DPRD Sidoarjo, Warih Andono, memprihatinkan kondisi bangunan mangkrak. Kenapa sampai mangkrak, harus ada solusi bangunan itu dilanjutkan sampai tuntas 100%.
Untuk pasar Kepuh Kiriman yang mulai dibangun tahun 2012, masih terlihat mangkrak. Sebenarnya apa yang membuat kondisi mangkrak sekian lama. Sudah 12 tahun dibiarkan terlantar, tidak diurus dan bangunan mangkrak ditumbuhi tanaman liar.
“Mangkraknya pasar Kepuh Kiriman sungguh keterlaluan, sangat lama di tinggal pergi kontraktornya, ” Ucapnya. Namun ia sudah meminta dinas Disperindag mencari jalan untuk melanjutkan proyek pasar ini.
Ia juga meminta kontraktor bertanggungjawab karena sudah diikat MOU. seperti diketahui pasar Kepuh Kiriman di bangun dengan sistem BTO (Build Transfer Operation) berjangka 25 tahun.
Yaitu Kontraktor membangun dengan modal sendiri dan pasar dikelola bersama oleh pihak ketiga dan Pemkab Sidoarjo. Swasta yang membangun pasar menggunakan MOU untuk pinjaman Bank.
Warih menginginkan Disperindag yang mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan pihak ketiga guna mencari jalan untuk melanjutkan proyek secepat mungkin karena ini sudah terlalu lama. Butuh penyelesaian cepat.
Anggota komisi A, Denni Haryanto, mengatakan pasar Kepuh Kiriman kebetulan berada di wilayah Dapil 5 (Waru – Gedangan) nya. Ia meminta Pemkab untuk tanggal terhadap mangkraknya pasar Kepuh Kiriman. Sudah terlalu lama bekas lahan terminal yang dijadikan pasar itu tidak diurus.
Program yang dijalankan Pemerintah itu sudah direncanakan dengan baik, harus sampai tuntas. Jangan berhenti di tengah jalan, apalagi ini menyangkut bangunan pasar.
Pembangunan Pasar Kepuh Kiriman dimulai pada tahun 2012 dengan anggaran sekitar Rp 16 miliar. Konstruksi bangunan pasar hanya mencapai 60% selesai dan kemudian ditinggalkan oleh pihak ketiga.
Investor PT Pintu Abadi Sejahtera (PAS) kabur setelah menerima pembayaran dari pedagang yang memesan kios dan stan.Para pedagang yang memesan kios dan stan telah menunggu hampir 12 tahun lebih tanpa hasil.
Komisi B DPRD Sidoarjo berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan pasar dengan mencari investor baru.
Kasus mangkraknya proyek Pasar Kepuh Kiriman ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah dan DPRD Sidoarjo untuk menyelesaikan masalah ini dan meningkatkan kualitas pembangunan di daerah tersebut.
Safii ketua Forum Silatuhrahim pedagang pasar menuturkan, dirinya salah satu dari sekian banyak pedagang yang sudah melunasi kios berukuran 3 × 3 m2.
“Lunas sejak tahun 2013 lalu dengan harga Rp 123 juta lebih. Namun sampai sekarang, tidak ada kejelasan kapan pasar kepuh itu diselesaikan,” jelas salah satu pedagang.
kerjasama dengan PT PAS sebagai investor pertama yang gagal. Komitmen itu, dengan siap mencari investor baru, untuk menuntaskan prmbangunan pasar yang mangkrak.
Pemkab Sidoarjo bahkan memberikan catatan hitam (blacklist) kepada manajemen PT Pintu Abadi Sejahtera (PAS). Hal ini lantaran tidak selesainya pembangunan Pasar Kepuhkiriman (PK) Waru yang terbengkalai selama tujuh tahun ini. manajemen PT PAS dianggap tidak profesional mengerjakan proyek tersebut.
Pasar Kepuhkiriman berdekatan dengan Pasar Wadungasri yang merupakan pasar basah. Dengan begitu, dua pasar yang terletak di perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo tersebut bisa saling melengkapi. Disperindag Sidoarjo sangat berharap pembangunan pasar dilanjutkan tahun depan.
Anggota komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Iswandoko, menyebut GOR Bulutangkis juga mangkrak sangat lama, hampir 8 tahun. Ia merasa aneh melihat kebiasaan membangun yang tidak tuntas.
Proyek GOR yang dibangun dengan APBD tidak mungkin dalam Perencanaan dibuat mangkrak. Perencanaan pembangunan GOR outputnya sampai tuntas.Tetapi kenapa berhenti di tengah jalan. Kelanjutan untuk menuntaskan penyelesaian GOR harus diutamakan, “Eman uang rakyat yang sudah digunakan tapi tidak selesai, ” Pintanya.
Beberapa proyek di Sidoarjo yang dilaporkan mangkrak atau mengalami kendala adalah
proyek Pembangunan SMPN 3 Waru. Proyek ini hampir menelan Rp 3 miliar dan telah mangkrak selama beberapa bulan. Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Ainun Jariyah, menyatakan bahwa proyek ini tidak kunjung selesai dan berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah.
Sedangkan pembangunan wisma atlet di Jalan Pahlawan Sidoarjo yang menyerap anggaran Rp 13,43 miliar pada 2019 dan Rp 28,4 miliar pada 2020 masih belum selesai. Anggaran untuk penyelesaian proyek ini terus mengalami refocusing untuk penanganan Covid-19 dan tidak diusulkan lagi di tahun-tahun berikutnya. Anggota DPRD Sidoarjo, Bangun Binarso, menyarankan untuk menyelesaikan proyek yang sudah ada daripada membangun gedung baru seperti youth center senilai Rp 33 miliar.
Lalu ada proyek pembangunan fasilitas penggilingan dan pengeringan padi di Desa Simogirang, Kecamatan Prambon, yang menelan biaya miliaran rupiah dilaporkan mangkrak sejak 2023.
Dimas, anggota komisi C DPRD Sidoarjo, kemarin membenarkan kontraktor hanya menyelesaikan sekitar 70% dari total pekerjaan. Dengan serapan anggaran lebih dari Rp 6 miliar.
Ia mendengar ada penambahan item pekerjaan semacam adendum. Pihaknya tidak tahu persis seperti apa, tapi ini bukan alasan karena kekurangan anggaran dapat diusulkan di Perubahan APBD.
Tapi Abud maupun Dimas tidak mendengar ada usulan dinas untuk mengajukan tambahan anggaran guna menyelesaikan proyek SMP 3 Waru. Dimas meminta, agar pemkab Sidoarjo berhati-hati dalam memilih Mitra kerja (kontraktor). “Carilah kontraktor yang berpengalaman dengan bidangnya. Pemkab pasti tahu bagaimana caranya memilih dan memilah kontraktor yang spesifikasinya sesuai dengan keinginan Pemkab, ” Pintanya.
Lalu ada lain seperti proyek Penarikan Kabel Fiber Optik.Proyek ini diduga tidak memiliki izin resmi dari Dinas PU Kabupaten Sidoarjo. Proyek yang dikerjakan oleh PT KIC Karunia Indah Cahaya ini mencakup penarikan kabel fiber optik sepanjang 4,5 kilometer dan penanaman puluhan tiang di ruas jalan raya Gedangan-Sukodono.
Berdasarkan pantauan di lapangan proyek yang menelan anggaran hampir Rp 3 miliar itu, baru dikerjakan sekitar 15 persen atau pembuatan balok pondasi. Padahal, proyek itu seharusnya bisa diselesaikan dengan masa pekerjaan akhir Desember 2024.
Tentu yang memprihatinkan sejumlah siswa dan siswi dari beberapa kelas di sekolah itu, selama berbulan-bulan sudah melaksanakan proses belajar mengajar secara daring. Hal ini dampak dari pembangunan proyek di sekolahnya yang tidak kunjung selesai lantaran ditinggal pelaksana proyeknya itu.
“Kami sangat prihatin karena ratusan siswa dan siswi SMPN 3 Waru terpaksa harus melewati proses belajar dan mengajar secara daring. Itu sebagai dampak dari pembangunan di sekolahnya yang tidak kunjung selesai itu,” Kata anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Ainun Jariyah.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo lainnya, M Abud Asyrofi mengingatkan tidak seharusnya proyek pembangunan sekolah dikerjakan oleh rekanan (pihak ketiga) yang hasil pekerjaannya seperti pembangunan SMPN 3 Waru.
Sejumlah bangunan terlanjur diambrukkan dan dirusak. Tapi proyek itu mulai September sampai kemarin tidak dikerjakan lagi oleh pelaksana pemenang tender. “Ini jelas membuat kami curiga ada hubungan apa dinas dengan rekanan pelaksana proyek pembangunan SMPN 3 Waru ini,” ungkap Abud.
Menurut Abud, pihaknya tidak akan hanya mempertanyakan dan memperjelas soal pembayaran awal kepada rekanan sebesar 20 persen dari nilai pekerjaan. Sementara di lapangan hasil pekerjaan rekanan itu, hanya sekitar 15 persen.
“Kalau proyek mangkrak pembayarannya ada selisih sekitar 5 persen dari hasil pekerjaan maka rekanan wajib mengembalikan kelebihan pembayaran itu. Apalagi, proyek itu tidak selesai alias mangkrak berbulan – bulan. Harusnya Dikbud segera bertindak cari alternatif sejak rekanan SMPN 3 Waru itu beberapa minggu tidak melanjutkan pekerjaannya. Bukan dibiarkan seperti sekarang ini,” tegasnya. (ADV, hds)