Ada peristiwa menarik Minggu kemarin, saat sejumlah pimpinan partai politik di parlemen dan fraksi-fraksi dikumpulkan Sekda untuk bersilaturahmi dengan Bupati dan Wabup di sebuah rumah makan.
Pertemuan ini mungkin untuk merajut benang kusut setelah ucapan Bupati yang menyebut DPRD menghambur-hamburkan uang. Toh Bupati Subandi sudah minta maaf. Apakah silaturahmi kemari untuk menciptakan harmonisasi agar tidak ada Baper di antara kita.
Yang menarik adalah dalam pertemuan tersebut Wabup Mimik Idayana dan pimpinan Gerindra tidak hadir tanpa ada penjelasan, begitu pula pimpinan partai PAN. Ketua DPRD yang juga Ketua PKB, cak Nasik juga tidak nampak.
Dan yang lebih keren, tuan rumah yang berinisiasi pertemuan politik ini adalah ibu Sekda, Dr Fenny Apridawati yang atas nama Pemkab Sidoarjo mengundang seluruh pimpinan partai politik di parlemen dan fraksi2 DPRD Sidoarjo untuk bersilaturahmi.
Mungkin bu Sekda menganggap pertemuan politik ini penting supaya Sidoarjo nanti guyup, adem, ayem dan damai. Namun inisiasi Sekda ini bisa ditafsirkan lain, bahwa sekda kebablasan terlibat dalam urusan politik. Biarlah urusan politik diselesaikan internal partai politik sendiri walaupun hanya sekedar silaturahmi.
Meskipun hanya pertemuan biasa karena tidak ada hal penting, namun tertutup rapat-rapat bagi media. Tak satupun media meliput kegiatan di rumah makan Ji Pok DW. Biasanya kegiatan Bupati dan wabup tidak Pernah luput dari media.
Orang media yang tahu acara tersebut mungkin hanya opini hadi. Saya mendapat informasi satu jam sebelum dimulai, tapi tentu saja Saya tidak hadir karena merasa bukan orang penting.