Sidoarjo – Cakrajatim.com: Masyarakat Sidoarjo cepat reaktif dalam mengatasi sampah, sedikit kelambatan pengambilan saja sampah rumah tangga itu dibuang di luar rumah secara sembarangan.
Warga Anggaswangi,saking jengkelnya mengusulkan orang yang kedapatan membuang sampah di sungai dicemplungno saja, biar kintir bersama sampahnya. “Kesal rasanya melihat sungai penuh sampah, ini semua karena perbuatan manusia yang semaunya buang sampah, ‘ terangnya.
Dinas Kebersihan sudah tidak kurang-kurang memberi himbauan bahkan menangkap basah, tapi masih saja diulang-ulang. Rasa malu sudah tidak ada lagi, oknum ini sudah tidak peduli dengan rusaknya lingkungan.
Ia heran, kenapa ada warga tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. Ada manusia yang tidak senang melihat sungai bersih, jalan bersih. Bisanya hanya merusak.
Mantan asisten Penkab Sidoarjo, Suyono, meminta pemkab jangan kompromi dengan oknum yang suka merusak lingkungan. Harus ada contoh kongkrit untuk membuat jera mereka.
Seorang jurnalis yang tinggal di Desa Anggaswangi, merasa heran dengan warga sekitar yang terlalu reaktif bila sampah rumahnya tidak cepat dibuang petugas. Yang dilakukan adalah sampah yang terlambat diambil itu dibungkus kresek lalu dibuang semaunya. Bisa di buang di sungai atau tepi jalan.
Sebagai perbandingan, Singapura terlihat lebih bersih dari Indonesia karena kombinasi antara penegakan hukum yang ketat terhadap kebersihan, pengelolaan sampah yang efisien, dan budaya yang mendukung kebersihan. Pemerintah Singapura menerapkan denda yang tinggi untuk pelanggaran kebersihan, serta memiliki sistem pengelolaan sampah yang canggih dan efektif. Selain itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan juga menjadi faktor penting. (hds)