Cakra – Sidoarjo : ketua DPRD Sidoarjo, Haji Usman, menyimpan kekesalan terhadap ASN yang maunya ingin bekerja di zona nyaman. Karena itu harus dibuat regulasi berupa Perda ASN yang mengatur reward dan punishmen karyawan Pemkab.
“Aku gak ngerti karepe. Opo gak iso kerjo opo pancen gak gelem kerjo (saya tidak paham, apakah ASN itu tidak bisa bekerja atau tidak mau bekerja,” ucapnya kesal. Uang APBD yang begitu besar akhirnya hanya menjadi silpa (Sisa lebih Perhitungan Anggaran). Itulah kondisi yang saya amati sekarang, mereka sudah merasa enak dengan fasilitas pemerintah lalu tidak mau bekerja dengan baik.
Janganlah karena sudah merasa enak lalu tidak mau bekerja. Kalau tidak mau menjalankan tanggungjawabnya harus menerima resikonya. Dalam Perda ASN nanti, eselon mereka karyawan yang suka bekerja di zona nyaman bisa diturunkan. “Masih banyak kok anak ASN muda yang pintar yang bisa mengganti posisi mereka,” tandasnya.
Bagi ASN yang bekerja dengan baik dalam Perda nanti dapat diusulkan rewardnya. Jadi ada punishmen dan tentu diimbangi dengan reward.
Usman menanyakan ada apa kok sampai tidak bekerja dengan baik. Tingginya Silpa itu menunjukkan dengan jelas bahwa ASN tidak bekerja dengan baik. Ia tidak mau ada pembiaran seperti ini. Pejabat yang terkait atau yang menjadi ASN Harau bersikap. “Lapo kok gak wani. Mestinya kalau tidak bisa bekerja ya diganti saja. Kenapa tidak dilakukan. Ada apa ini,” katanya dengan nada tinggi. (hadi)
.