Cakra – Sidoarjo: subsiden (penurunan tanah) di desa Kalidawir dan Kedung Banteng harus dicermati dengan serius karena ada persoalan keselamatan warga yang dikorbankan.
Anggota Komisi D, Ali Sutjipto, mengatakan di depan 5 dinas yang mengikuti hearing, bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan terus menerus. Harus cepat dicarikan solusi bagaimana mengatasi subsiden tanah di sana. “Jangan menunggu terlalu lama, solusi harus cepat,” tandasnya.
Ia meragukan adanya penelitian penurunan tanah desa kedungbanteng dan Kalidawir itu hanya 10 cm. Buktinya setelah diuruk 10 cm masih saja ada banjir di situ. Ia memperkirakan penurunan tanah yang juga pernah terjadi di RAYA Porong itu sekitar 40 cm. Jadi kalau aman harus diuruk lebih dari 40 cm di seluruh permukaan tanah desa Kalidawir dan Kedungbanteng. Itupun tidak menyelesaikan masalah, bila masih sering terjadi subsiden.
Ali dan Bangun Winarno, dua anggota komisi D menyarankan untuk dibentuk Pansus. Kenapa harus pansus, karena ada kepentingan pusat di situ yakni pengeboran gas di Kalidawir pajaknya masuk ke pusat. Kalau memang gas itu ditambang, maka pemerintah harus serius menangani dampaknya dan masalah subsiden tanah jangan diremehkan.
Ali menyarankan solusi lain dengan merelokasi warga ke tempat yang lebih aman di mana warganya tidak merasa was- was lagi. DI sini, pemerintah harus hadir ketika dibutuhkan warganya. (hadi)