Sidoarjo – Bhirawa: Proses pembangunan proyek Frontage Road (FR) Aloha – Gedangan terlambat 11 % dari timeline. Sampai saat ini perkembangannya baru mencapai 26%.
Fakta ini diakui General Superintendent, pelaksana proyek Arif Setyo Budi yang ditemui di balai desa Gedangan, Selasa (16/11).
” keterlambatan ini ada di segmen 2. itu yang di kampung, ada lahan 60% yang belum bebas, berakibat pengerjaan kami, dan di ujung ada bangunan musholla yang membuat kami terhambat pengerjaan proyek karena tidak bisa memasukkan alat berat dari ujung, ” ungkapnya.
Karena itulah pihak kontraktor berkirim surat ke DPRD Sidoarjo yang kemudian di respon oleh anggota komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko.
Hari itu ia menggelar pertemuan dengan Camat Gedangan dan perwakilan dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) , kades Gedangan, kades Tebel dan kontraktor pelaksana.
“Setelah kita datang di balai desa Gedangan ini, benang ruwet ini sudah kita urai disini. Dan kita sepakati bahwa ada 14 bidang termasuk musholla yang belum dibayarkan, tapi sudah di appraisal.” katanya
Dijelaskannya 14 bidang itu akan dibayarkan Minggu ini. Sedangkan untuk yang 8 bidang yang sudah keluar dari BPN, itu akan di taksir dalam Minggu ini, dan pekan depan sudah bisa dibayarkan.
Selanjutnya politisi dari partai Gerindra ini meminta agar pelaksana proyek menyelesaikan pekerjaannya sesuai jadwal yang telah disepakati dalam pertemuan itu.
“Mereka berjanji tanggal 25 Desember nanti akan dilakukan finishing, maka akan kami kawal terus dan kita akan sidak nanti tanggal 1 sampai 5 Desember, ” ujarnya.
Menanggapi hal itu Arif menyatakan, pihaknya akan menyelesaikan proyek ini apabila pembebasan tanah sudah dituntaskan maksimal minggu ketiga di bulan November 2021.
“Apabila sampai batasan waktu itu pembebasannya belum selesai, maka kami tidak bisa menyelesaikan proyek ini,” Pungkasnya.(hdi)