Sidoarjo – Cakrajatim: Direksi baru PDAM Sidoarjo mendapat warisan dari direksi lama, berbagai pipa jaringan distribusi yang tidak jelas kegunaannya. Padahal aset itu bernilai Rp 30 miliar.
Direktur Pelayanan PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Fatihul Faizun mengaku belum tahu rencana penggunaan pipa-pipa berbagai ukuran dan berbagai aksesorisnya senilai Rp 30 Miliar yang dibeli oleh Direksi sebelumnya.
“Pasti ada dokumen lamanya, tapi saya belum tahu. Karena sejak masuk, saya coba fokus ke depan dan berkonsentrasi pada serapan air proyek umbulan,” kata Faizun saat ditemui di kantornya, Rabu (17/11) siang tadi.
Ia menambahkan pihaknya sudah pernah berkomunikasi dengan Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Delta Tirta terkait rencana penggunaan barang inventaris tersebut. “Menurut Dewas semua ada di laporan keuangan direksi sebelumnya,” ujarnya.
Dan lagi menurut Dewas serta hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi (BPKP) Jatim, tidak ada yang salah dari hasil kerja Direksi sebelumnya.
Namun ia belum mencermati dokumen-dokumen lama tersebut sehingga belum tahu banyak soal pola perencanaan direksi sebelumnya. Faizun juga mengaku tidak tahu bentuk barang lain yang diwariskan padanya.
“Nggak tahu kenapa barang-barang itu koq tidak segera dimanfaatkan hingga habis,” imbuh Faizun. Padahal Direktur Operasional PDAM Delta Tirta saat ini merupakan mantan Direktur Operasional di periode sebelumnya.
Begitu juga dengan mantan Plt Direktur Keuangan juga masih aktif berkarya disana hingga saat ini, namun posisinya telah dipindahkan menjadi Kepala Cabang Krian.
Dijelaskannya, sesaat setelah dilantik, ia dan direksi baru PDAM langsung mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ke Dewas. “Tapi semangat kita tetap berusaha memanfaatkan pipa-pipa itu,” tambah mantan Direktur LSM Pusaka itu.
Diantaranya adalah memanfaatkan untuk mengganti pipa-pipa lama yang rusak. Namun yang sudah terpakai hingga habis hanya pipa berukuran 3 dim dan sebagian pipa berdiameter 4 dim. Sedangkan ratusan batang pipa berkaliber 6, 8, 10 dan 20 dim belum dipakai sama sekali.
Nantinya, pihaknya akan berupaya menggunakan untuk proyek-proyek lain. “Jadi nantinya yang kita lelang dalam proyek berikutnya hanya ongkos kerjanya saja, sedangkan materialnya sudah kami sediakan,” imbuh mantan aktivis yang akrab dengan panggilan Paijo itu.
Ia memastikan semua pipa tersebut akan dimanfaatkan seoptimal mungkin. “Insyaallah bisa terpakai semua, tapi nggak tahu kapan habisnya. Apalagi kami juga belum mengidentifikasi barang-barang itu bisa dimanfaatkan dimana,” tambahnya.
Faizun juga menyadari kualitas pipa-pipa itu pasti akan menurun jika dibiarkan berada di ruang terbuka seperti sekarang ini. Ia berjanji akan segera mengambil kebijakan untuk mengamankan pipa-pipa tersebut sesegera mungkin. (hdi)