Cakrajatim.com, Sidoarjo: ntuk menyambut soft opening RSUD Krian pada Maret 2022, komisi C DPRD Sidoarjo mengharapkan agar rumah sakit sudah siap 100% untuk menerima dan melayani masyarakat.
Ketua Komisi C, Suyarno, menyatakan sebelum soft opening nanti komisi C akan meninjau rumah sakit untuk melihat kesiapan rumah sakit ini. Harapannya rumah sakit ini tidak sampai mengecewakan masyarakat yang berobat.
Komisi C sejauh ini sangat perhatian terhadap pembangunan rumah sakit ini, berulang kali anggota dewan melalui komisi atau perorangan memantau pembangunan rumah sakit yang nilai kontraknya Rp 124 miliar. Mengingat kontrak kerjanya 4 bulan (September-desember) membuat komisi C kencang mengawasi dengan harapan bisa diselesaikan sesuai kontrak kerja.
Suyarno membenarkan, kenapa komisi C gigih mengawasi jalannya pembangunan rumah sakit, itu karena kontraknya kerjanya sangat pendek. Semestinya untuk proyek sebesar ini lelangnya dilakukan di awal tahun. “Saya tidak habis pikir kenapa lelangnya di akhir tahun, ” Tanyanya. Kalau terlalu mepet dikuatirkan akan kualitas proyek.
Seperti yang diperkirakan, akhirnya pekerjaan proyek molor beberapa hari. Dan kontraktor didenda perhari seperseribu. Akhirnya yang kena apesnya adalah kontraktor yang harus membayar denda. ‘Saya tidak tahu apakah proyek sudah selesai. Mudah-mudahan semuanya sudah tuntas sehingga soft opening secara fisik rumah sakit Krian, sudah siap.
Anang Siswandono, Wakil ketua komisi C, juga menyayangkan jadwal lelang yang mepet sehingga kontraktor hanya memiliki 4 bulan untuk menyelesaikan proyek ini. “RSUD Krian ini kontraknya Rp 124 miliar, seharusnya diberi waktu yang panjang untuk mengerjakan pembangunan, ” Tuturnya.
Itu yang menjadi alasan dirinya ketir-ketir dengan nasib proyek ini. Anang yang kerap memimpin komisi C memantau proyek ini sejak proyek ini mulai dibangun September 2021 hingga akhir penyelesaian proyek.
Bupati Muhdlor berharap dengan segera dioperasikannya RSUD Krian ini dapat memberikan manfaat berupa pemerataan akses kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Sidoarjo.
“Jadi tidak ada lagi warga Sidoarjo, khususnya di wilayah Barat seperti Krian, Tarik, Balongbendo, Wonoayu, Prambon yang harus menempuh jarak terlalu jauh untuk mendapat fasilitas kesehatan yang baik,” papar bupati muda itu.
Selain memeratakan layanan kesehatan, pembangunan RSUD Sidoarjo Barat ini sekaligus untuk membuka lapangan kerja dan menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru. Ketika beroperasi nantinya RSUD ini akan menciptakan gerak perekonomian di wilayah sekitar seperti membuka lapangan kerja dengan hadirnya usaha-usaha rakyat nantinya, seperti kuliner, pondokan, hingga berbagai jasa lainnya.
Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor, menjelaskan dalam beberapa hari kemarin ada sedikit kendala karena intensitas curah hujan deras cukup tinggi yang sedikit menghambat pengerjaan.
Terutama pengerjaan luar ruangan seperti bangunan Taman dan Jalan.”Dalam dua hari ini kita kebut pengerjaan outdor-nya karena cuacanya mendukung, cukup cerah.
Untuk yang lain tidak ada kendala tinggal nanti kita pastikan lagi pemasangan PLN bisa dilakukan sebelum selesai akhir tahun. Dinas P2CKTR saya minta koordinasi dengan PLN,” imbuhnya.
Minggu ini kita kejar pemasangan listrik bisa selesai sebelum akhir Desember 2021, untuk mempercepat itu Dinas P2CKTR hari ini rapat denganar.
Harapan segera beroperasionalnya RSUD Krian diungkapkan Rohayanah (55) dan Alfiyah (38). Dua warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Balongbendo itu bersyukur dengan adanya RSUD Krian.
.”Selama ini kita yang rumahnya di Sidoarjo barat kalau mau ke RSUD kan jaraknya jauh. Sekarang ada RSUD Krian pelayanan kesehatan di wilayah Sidoarjo barat bisa cepat tertangani,” kata Rohayanah.
Dibukanya RSUD Krian menurut Alfiyah bisa membuka peluang kerja baru bagi tenaga kesehatan (Nakes) bagi warga Sidoarjo. Khususnya Sidoarjo barat.
Selain itu, layanan kesehatan dari pemerintah akhirnya bisa merata dengan menjangkau tujuh kecamatan seperti Krian, Balongbendo, Tarik, Taman, Waru, Wonoayu dan Tidak Prambon.”Selama ini warga Sidoarjo barat seperti saya yang tinggal di Balongbendo mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit swasta.
Kendalanya saat rumah sakir swasta itu penuh kita terpaksa ke RSUD Sidoarjo yang jaraknya cukup jauh. Sekarang ada RSUD Krian aksesnya jadi dekat, juga membuka peluang kerja baru bagi tenaga kesehatan, khususnya warga Sidoarjo barat. (Adv DPRD Sidoarjo)