Cakrajatim.com, Sidoarjo: Komisi C DPRD Sidoarjo, soroti rendahnya kualitas pekerjaan jalan beton Wonoayu-Candinegoro, Krembung – Kepadangan Tulangan dan Pawindo – Jatikalang.
Ketua Komisi C, Suyarno dan sejumlah anggota komisi C dalam Sidaknya, pekan lalu menemukan paket pekerjaan jalan beton yang dikerjakan tanpa mengikuti spesifikasi yang sudah disepakati. Kelemahan pertama dari perencanaan yang kurang memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar lokasi pekerjaan. kedua waktu skedule terlambat, ketiga dalam pasangan baru penahan jalan diduga kualitasnya kurang dari K175.
Akibat dari perencanaan pekerjaan yang kurang memperhatikan kepentingan warga yang hanya memiliki akses jalan itu. Warga masyarakat tidak bisa beraktifitas normal karena terhalang pembangunan jalan ini, akibat ketinggian jalan dan akses masuk ke rumah warga.
Faktor ketiga dalam pekerjaan pasangan batu penahan jalan juga terindikasi di kurangi kualitas dan kuantitasnya. deletasi pasangan batu per 10 meter yang harus di pasang karet penyekat di tiadakan.
Mengurangi kuantitas pembesian untuk pekerjaan kolom besi dan diameternya kurang dari ketentuan. Sebagian kolom praktis tidak menggunakan besi, dan cor betonnya juga di pertanyakan kualitasnya, pekerja tidak memakai alat pengaman diri SMK3 berupa sarung tangan, sepatu, rompi, helm dan alat keselamatan lainnya.
Banyak cor beton proyek itu kelihatan retak dan pecah, pemasangan batu sebagai penahan jalan banyak terdapat yang tidak memakai spek sebagaimana ketentuan pasangan batu, dan konsultan pengawas tidak ada di lokasi pekerjaan saat pengecoran di laksanakan, ujar ketua Fraksi PDI-P Sidoarjo.
Lebih jauh H. Suyarno, SH. MH, menegaskan bahwa hasil pekerjaan kontraktor jauh dari harapan. Dan komisi C merasa tidak puas melihat pekerjaan seperti itu dan minta dievaluasi.
Sementara Plt Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina marga Sidoarjo, Rizal Asnan ST menyatakan dinas akan segera mengklarifikasi temuan komisi C.
Suyarno, mengingatkan bahwa pengerjaan proyek betonisasi jalan yang menggunakan uang rakyat tersebut belum memenuhi standar. “Rata-rata proses pembangunannya sudah 80%. Jadi sudah bisa dilihat dengan jelas titik-titik lemahnya,” katanya.
Ditegaskan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDIP) itu kualitas proyek betonisasi jalan sangat buruk, khsususnya proyek betonisasi jalan yang membentang dari Wonoayu ke arah Desa Candinegoro.
Ia menegaskan bahwa Komisi C akan segera memanggil Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM dan SDA) Kabupaten Sidoarjo dan kontraktor untuk membahas proyek jalan betonisasi yang menelan anggaran senilai Rp 6,159 Miliar tersebut.
“Kami sudah memerintahkan pada pendamping (Komisi C,red) untuk mengagendakan rapat dengar pendapat dengan mengundang Kepala Dinas PU BM dan SDA serta kontraktor pelaksana proyek untuk membahas masalah tersebut,” tegasnya.
Namun ia tidak dapat menyebutkan terkait pemanggilan tersebut, karena harus menyesuaikan dengan jadwal anggota Komisi C lainnya yang disebabkan padatnya agenda kegiatan DPRD pada bulan Juli nanti.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Komisi C, M. Rojik, namun ia memberikan penilaian positif untuk bangunan di ruas jalan antara Krembung ke arah Kepadangan-Tulangan yang dibiayai dengan anggaran sebesar Rp 3,57 Miliar.
“Kalau nggak salah kontraktornya PT Tripalindo. Dari hasil Sidak tadi, sepertinya hanya itu yang kualitasnya lumayan bagus,” sampainya.
Politisi asal Jabon itu mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan Sidak ke beberapa proyek jalan betonisasi lainnya, karena Sidak dilapangan yang dilakukan hari ini hasilnya kurang memuaskan.
“Rata-rata masih belum memuaskan. Termasuk ruas Pawindo-Jatikalang yang nilainya sebesar Rp 4,577 M,” ungkapnya.
Selain 3 proyek betonisasi jalan tersebut ada beberapa ruas jalan lainnya yang juga dibeton, diantaranya ruas jalan Panjunan-Suko yang dipecah menjadi dua paket.
Paket pertama senilai Rp 3,6 Miliar dan paket lainnya dibiayai dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 12,3 Miliar.
Program pembangunan jalan beton di Sidoarjo berlanjut. Tahun ini, sedikitnya ada 21 KM jalan yang bakal dibeton. Lokasinya menyebar di berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo.
Jalan yang masuk program betonisasi tahun 2022 itu antara lain Jalan Krian – Kemangsen, Pabean – Ngingas, Wonoayu – Candinegoro, Panjunan – Suko, Krembung – Kepadangan, Semambung – Sedati Gedhe.
Kemudian jalan Sidorejo – Barengkrajan, Pawindo – Jatikalang, Tulangan – Kepadangan, Kepadangan – Bulang, Betro – Kalanganyar, Gedangan – Betro, Pilang – Tulangan, Kebonagung – Kemasan, Pabean – Wadungasih, dan Simpang Tiga Tulangan.
Sebagian proyek sudah berjalan sejak bulan Maret lalu. Sebagian lain baru dimulai bulan Mei. Seperti pengerjaan betonisasi Simpang Tiga Tulangan, sekarang ini sudah proses lelang dan dijadwalkan segera tuntas untuk secepatnya dikerjakan.
“Ada beberapa yang sedang proses lelang,” ungkap Plt Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo Rizal Asnan.
proses lelang itu antara lain Simpang Tiga Tulangan, Jalan Tulangan – Kepadangan, dan Jalan Kepadangan – Bulang. Ketiga paket proyek itu dilelang menjadi satu dengan nilai pagu anggaran mencapai Rp 71 miliar.
Selain itu juga ada proyek peningkatan jalan lain yang bakal dikerjakan di Tulangan. Yakni proyek jalan Pilang – Tulangan. Proyek itu memiliki pagu anggaran Rp 10 miliar.
Saat ini proyek – proyek peningkatan jalan itu masih tahap lelang. Jadwalnya proyek peningkatan jalan itu bisa dituntaskan pada November nanti. Jika ditotal, keseluruhan ada 31 titik jalan yang bakal dibangun menggunakan beton, panjangnya mencapai 21 kilometer.
Wakil ketua komisi C, Anang Siswandoko, mengingatkan, pelaksana jalan beton harus profesional. Agar masyarakat dapat menikmati kualitas jalan beton yang dibayar sangat mahal itu. Harga mahal harus diimbangi dengan kualitas yang setara dengan harganya supaya uang rakyat ini tidak sia-sia. (adv, di)