Sidoarjo – Cakrajatim.com:
Perdagangan dijital kian berkembang dengan beragam barang dan jasa yang ditawarkan. Lokapasar (market place) menghadirkan cara berdagang dan berbelanja yang baru.
Lebih hemat dari perdagangan konvensional, karena para pelaku lokapasar tidak perlu buka stan secara fisik. Tak perlu kerahkan banyak orang, dan jalur distribusi yang rumit serta makan ongkos, digantikan oleh vendor lain.
Sebagai entitas baru, perdagangan dijital juga tak lepas dari kritik, antara lain sebagian barang yang ditawarkan ternyata produk asing (terutama dari Tiongkok).
Kritik berikutnya, para pelaku besar bisnis ini dimainkan asing, melalui alih kelola di bursa saham.
Kini hadir varian baru loka pasar, yakni ‘’pemasaran sosial’’ (social commerce). Praktik ini berkembang kilat, melebihi kecepatan pemerintah mengaturnya dengan regulasi yang adil. Jika dibiarkan tumbuh liar, dikhawatirkan social commerce akan menggusur produk hasil UMKM. Aplikasi yang marak digunakan adalah Tiktok.
Sudah sering dijumpai, murahnya barang yang dijual di Tiktok membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak bisa bersaing. Yang mengherankan, bagaimana bisa penjual di Tiktok memasang harga begitu murah. Padahal, ada biaya logistik, promosi, dan lainnya. Tidaklah adil membenturkan penjual (seller ) dengan UMKM yang memproduksi barang. Penjual maupun influencer mudah mendapatkan benefit jualan, sebaliknya UMKM mulai kesulitan bersaing harga bahkan sebagian sudah tumbang.
Kedekatan Personal
Keunggulan perdagangan sosial ini adalah memanfaatkan kedekatan personal, pertemanan, ikatan emosional, dan komunitas. Sebenarnya hal itu juga bisa dilakukan di lokapasar maupun berdagang konvensional. Kesetiaan dan loyalitas jangka panjang bahkan banyak dijumpai di perdagangan jasa, seperti penjahit dan cukur rambut.
Bagi pelaku usaha, social commerce juga membawa keuntungan lain karena dapat menghadirkan daya tarik baru lewat medium berupa konten hiburan. Pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun sebenarnya bisa memanfaatkan social commerce karena memiliki keunggulan pengalaman yang terpersonalisasi. Ini bisa menjadi solusi yang tidak bisa dilakukan oleh e-commerce sekarang. Inovasi dalam perdagangan digital merupakan hal yang tidak terhindari dan perlu dikenali lebih dekat sebagai salah satu solusi mendorong pertumbuhan ekonomi digital. (Putry dya)