Opini hadi
Setelah berpuluh tahun, akhirnya Pemkab Sidoarjo, mempunyai Sekdakab yang aspiratif, berakselerasi dengan bawahan, trengginas, cerdas dan glater (berbaur).
Bu Fenny Apridawati, adalah fitur yang pas untuk wilayah yang heterogen seperti Sidoarjo. Dia wanita tetapi pola kerjanya rata-rata jauh diatas bapak2. Fenny adalah pejabat yang hobi turun ke lapangan, melihat dari dekat kondisi masyarakat, mengecek harga kebutuhan pokok. Dia mudah tersentuh oleh masyarakat yang termarginalkan.
Saat banjir tiba di kecamatan Taman, Fenny sebagai Kadis Kesehatan, mau berbasah-basah dan berbanjir ria mendatangi seorang janda tua yang hidup sendiri di dalam rumahnya yang banjir. Ibu yang berjalan ngesot itu diupayakan untuk tidak tergenang dengan evakuasi ke kecamatan Taman.
Saat baru dilantik sebagai Sekdakab, Fenny dengan ibu sekretariat Pemkab bertakziah ke rumah anggota DPRD, Alm Adhi Samsestyo. Sudahlah bu Fenny adalah figur yang sensitif dan berinisiatif.
Sekdakab seperti ini yang cocok dan pas untuk Sidoarjo. Saya berani jamin 1000%, bupati Gus Muhdlor tidak salah pilih. Akan meringankan tugas bupati dan tidak bakalan “ngriwuki” Bupati seperti yang sudah-sudah.
Bu Fenny adalah aset penting Sidoarjo, dia bukan type pejabat yang suka kerja diatas menara gading serta hobi rapat dan Terima tamu. Pj Sekdakab lama, Anjar Surjadianto, diberi kesempatan magang 2 tahun untuk beradaptasi dengan masyarakat. Ternyata Anjar dan Sekda lama, Ahmad Zaini, senang berdiam diri di dalam ruang kerjanya.
Selamat bertugas Bu Fenny, semoga Sidoarjo bertambah hebat.