Sidoarjo – cakrajatim.com: Warga RW 3 desa Tropodo, Waru, rame-rame merobohkan papan nama yang mengklaim kepemilikan balai RW 3 di perumahan Wisma Tropodo, Waru, Mingu (23/2) kemarin.
Pihak yang mengklaim tidak ada di tempat kejadian saat warga merobohkan papan nama. Dan warga juga tidak kenal pihak yang mengklaim.
Papan nama sekitar 3 bulan lalu dipasang seseorang tanpa sepengetahuan warga di halaman balai RW 3. Karena tidak jelas, warga mencoba mencari tahu siapa yang memasang papan nama dan mengklaim balai RW berikut halaman belakang yang cukup luas itu sebagai miliknya.
Haris, warga setempat ikut penasaran untuk mencari tahu pihak yang mengklaim lahan balai RW. “Perumahan ini usianya lebih 25 tahun, kenapa baru sekarang mengklaim lahan balai RW, ” tanyanya heran.
Lahan balai RW itu merupakan Fasum warga yang sudah puluhan tahun dipelihara untuk tempat kuliner dan gantangan adu burung ocehan. Apabila lahan ini diklaim, kenapa tidak dulu-dulu ketikan lahan ini masih kosong.
“Datang saja baik-baik temui warga dan tunjukkan data bahwa tanah ini miliknya. Lalu warga akan menguji dengan surat-surat yang tersimpan di desa, ” Ujarnya.
Jujur saja setelah ada papan nama yang mengklaim sebagai pemilik balai RW, warga dibuat gelisah. Sesama warga saling bertanya, siapa oknum yang pasang papan nama. Ada yang anggap ini perbuatan mafia tanah yang mengincar fasum perumahan.
Haris selalu pemilik ahli waris tanah yang berada di utara balai RW, mengaku tidak pernah tahu lahan itu milik perorangan. Lahan itu setahu ia, adalah tanah fasum warga. Sudah cukup lama hamparan tanah sekitar 2000 m itu terlantar.
Akhirnya ada pihak yang inisiatif membangunkan pujasera untuk jualan warkop, jajanan dan makanan. (hd)