Cakrajatim – Sidoarjo: Rapat Banggar dan ULP (Unit Lelang Pengadaan) Pemkab Sidoarjo, berjalan sengit, Jumat (18/6) sore. Banggar meminta kepastian gonjang-ganjing dari lelang RSUD Sidoarjo Barat (Sibar)
ULP pada awalnya dalam pertemuan dengan komisi memberikan jawaban tandatangan kontrak kontraktor pemenang dengan Pemkab dilakukan 6 juni 2021. Ternyata sampai 6 juni tidak jadi diumumkan karena ada sanggahan. Lalu komisi C bertemu pihak ULP di Surabaya untuk menagih janji.
Menurut anggota Banggar, Anang Iswandoko, dalam pertemuan itu ULP menelan ludahnya sendiri. Kali ini membuat janji baru yakni ttd kontrak dilakukan 16 juni. Malah kabag ULP berjanji akan mundur dari jabatan bila janji ini tidak ditepati.
Buktinya 16 juni lewat begitu saja. Tidak ada pengumumkan ttd kontrak. Alasannya klasik yakni ada yang menyanggah. Dan janji kabag ULP, Rudi untuk mundur ternyata hanya ngibul saja. Dia tetap menjabat.
Untuk lebih kencang lagi akhirnya Banggar yang mengundang rapat dengan ULP. Di sini ULP untuk yang ketiga mengumbar janji bahwa lelang selesai dengan ttd kontrak 26 juni. Alasannya sama yakni ada penawar lain yang menyanggah.
“Masak setiap kali ada yang menyanggah, lelangnya diundur. Lalu sampai kapan. Nanti pada 26 juni ada yang menyanggah, apakah akan mundur 10 hari lagi? Tanyanya heran.
Ia meminta konsistensi ULP dalam menyelesaikan urusan ini karena masyarakat si bawah sudah bergejolak. “Jangan sampai RSUD Sibar gagal dibangun di tahun 2021,” tegasnya.
Masa kerja 203 hari yang diberikan kepada kontraktor sudah lewat dan pasti molor melebihi 31 desember. Waktunya kian sempit. Bila kerja dimulai bulan juli maka kontraktor hanya punya waktu 183 hari. Kalau bisa selesai sebelum 31 desember akan bebas dari denda. Namun kalau proyek ini selesai dalam 203 hari maka dendanya sekitar Rp 2,5 miliar. Dihitung dari denda perharinya Rp 124 juta.
Sujali dari fraksi PDIP dalam rapat itu menimpali bahwa masyarakat Krian tidak tahu soal urusan teknis. Tahunya RSUD Sibar harus dibangun tahun 2021. “Soal tetek bengeknya warga sana tidak mau tahu” ujarnya.
Secara terpisah, Wabup Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa lelang ini akan diumumkan 22 juni. Kelambatan ini karena ada sanggahan. Ia yakin bahwa urusan lelang akan selesai dan proyek akan dibangun tahun ini. (hds)