Cakrajatim.com, Surabaya: Perubahan pelaksanaan Analog Switch-Off (ASO) jika semula tiga tahap dengan jadwal sudah ditentukan pada tahap pertama secara nasional di 166 kabupaten/kota pada 30 April 2022, kemudian kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengubah hanya 21 kabupaten/kota, dan melakukan tahapan setiap bulan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (Kadis Kominfo Jatim), Dr Hudiyono, M.Si, menilai sangat tepat. Berikut ini wawancaranya.
Tanya: Bagaimana dengan kebijakan pelaksanaan migrasi TV Analog ke TV Digital tahap pertama berubah?
Hudiyono : Alhamdulillah, saya bersyukur pada
saat jadwal tanggal 30 April 2022 yang semula di Jatim 9 kabupaten dan secara nasional 166 kabupaten/ kota berubah. Hanya Kabupaten Situbondo, lainnya masih menunggu dengan program ASO setiap bulan sampai batas akhir sesuai amanat UU Cipta Kerja pada tanggal 2 November 2022.
Tanya: Alasannya?
Hudiyono : Tentu saja setelah mempertimbang- kan banyak hal terutama distribusi STB (Set Top Box) gratis kepada rumah tangga miskin yang belum maksimal.
Tanya: Berarti Diskominfo Jatim sangat setuju perubahan itu?
Hudiyono : Sangat setuju. Bahkan sebelum men-
dapat kepastian perubahan jadwal program migrasi ke TV Digital dengan jumlah cukup besar, Diskomin- fo Jatim sudah menyiapkan surat untuk dikirim ke Kementerian Kominfo untuk menunda sebagian wilayah yang sudah dijadwalkan. Tetapi setelah me- nerima pemberitahuan ada perubahan kebijakan, tentu saja rencana kirim surat tidak jadi. Berarti apa yang diharapkan Provinsi Jatim sudah sesuai.
Tanya: Apa pertimbangan penundaan atau peru-bahan migrasi pada tahap awal?
Hudiyono : Diskominfo adalah kepanjangan ta-
ngan dari Gubernur Jawa Timur, Bu Gubernur sudah berpesan agar setiap program pelaksanaan, mendahulukan kepentingan masyarakat, dengan berusaha semaksimal mungkin tidak sampai mengecewakan warga. Karena masih ada masalah STB supaya tidak membuat permasalahan baru lebih baik ditunda. Inti- nya kami ingin melayani masyarakat sebaik mungkin. Atau dengan kata lain pelayanan publik harus prima.
Tanya: Jadi pertimbangan utama untuk melayani publik sebaik mungkin?
Hudiyono : Betul! Pelayanan publik prima su-
dah menjadi keniscayaan. Apalagi beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi dan informasi bergerak sangat cepat. Lebih dari itu, saat ini setiap orang bisa terkoneksi antara satu dengan yang lain secara real time.
Bahkan tidak hanya di indonesia, di seluruh dunia. Terbukti pada Masa Pandemi Covid-19 hampir dua tahun ini, juga menyadarkan kita, betapa kebutuh- an terhadap teknologi informasi sangat luar biasa. Hampir semua sisi kehidupan kita terdampak dan
membutuhkan bantuan teknologi. Mulai dari pendi- dikan, layanan pemerintahan, bisnis, pengembangan UMKM, maupun sekadar hiburan.
Tanya: Jadi sangat setuju perubahan tahapan ASO tiap bulan untuk menjaga harkat dan martabat Pemerintah?
Hudiyono : Menjaga harkat dan martabat Peme-
rintah sudah menjadi kewajiban kita sebagai ASN. Kalau negara melalui pemerintah hadir melalui Ke- menterian Kominfo di Pusat, dan di Jatim Diskominfo Jatim melaksanakan kebijakan Bu Gubernur, maka ta- hapan ASO di Jatim harus berhasil dan sukses dengan memberikan pelayanan prima. Sesuai dengan tugas dan kewenangan Diskominfo melakukan komunikasi dan memberikan informasi yang benar, cepat, tepat dan bermanfaat.
Tanya: Bagaimana sikap Provinsi Jatim? Hudiyono : Provinsi Jawa Timur sesuai arahan
Bu Gubernur tentu saja bukan sekedar mendukung program Pemerintah Pusat. Tetapi menyukseskan program ASO sebagai perwujudan migrasi TV Analog ke TV Digital di Jatim sangat sukses. Tentu saja dengan memberikan pelayanan secara prima. Berusaha se- maksimal mungkin memuaskan masyarakat.
Tanya: Harapannya?
Hudiyono : Tentu saja berharap migrasi siaran TV Digital ini tidak hanya sekadar perpindahan saluran atau infrastruktur penyiaran, tapi juga berseiring dengan perbaikan total kualitas isi siaran yang tidak hanya menyajikan hiburan, tapi juga menghadirkan siaran yang bermanfaat, edukatif, informatif dan inspiratif.
Tanya: Selain itu?
Hudiyono : Tentunya bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk insan kreatif seperti pembuatan konten siaran, teknik editing, broadcasting dan lain-
-lain. Intinya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam program ASO, berusaha semaksimal mungkin dengan pelayanan prima. Dengan harapan masyarakat men- dapat manfaat sebesar-besarnya pelayanan informasi dan membangun komunikasi yang positif. (cak)