Cakra Jatim.com, Lamongan: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa blusukan ke Pasar Babat Lamongan, Selasa (6/9), untuk mengecek harga kebutuhan pokok paska kebaikan harga BBM 3 September 2022.
Didampingi Bupati Lamongan Yusronur Effendi dan jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim terkait, Gubernur Khofifah mengecek langsung harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di pasar. Pada kesempatan tersebut, Khofifah pun berbincang dengan para penjual. Mulai dari penjual bahan pokok, telur, cabai, daging ayam, hingga daging sapi. Bahkan, Khofifah juga membeli secara langsung bahan-bahan kebutuhan pokok
‘Harga daging sapi sekalinya pinten nggih?,” tanya Khofifah.
“Hari ini sekilonya Rp 110.000 Buk. Harganya masih sama tapi pembelinya masih sepi,” tutur salah satu penjual daging sapi di Pasar Babat Lamongan.
Usai peninjauan, Khofifah menyampaikan, pihaknya bersama tim ingin mengecek langsung harga di pasar, utamanya kategori voletile food atau bahan makanan yang rentan terhadap perubahan-perubahan suasana seperti kenaikan BBM. Ini penting, untuk mencegah dan melakukan antisipasi terjadinya inflasi di daerah.
Dari hasil sidak tersebut, diketahui kenaikan harga tidak terjadi di seluruh komoditas, bahkan beberapa juga mengalami penurunan. “Kalau telur ternyata justru ada penurunan. Sedangkan daging ayam ada kenaikan Rp 4.000 di atas HET,”
Khofifah melanjutkan bawang merah dan bawang putih terpantau mengalami kenaikan Rp 2.000. Selain itu harga daging sapi juga masih standar di harga Rp 110.000 per kg nya.
Dengan kondisi harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih fluktuatif, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat khususnya para ibu – ibu yang berhadapan langsung dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga agar bisa lebih pandai dan cermat dalam mengatur keuangan rumah tangga.
“Jadi saya ingin mengajak semuanya, ibu-ibu, emak-emak, pokoknya memanage sebaik mungkin kebutuhannya agar lebih detil. Yang kita prioritaskan adalah bagaimana pemenuhan kebutuhan prioritas bukan atas dasar keinginan. Keinginan bisa banyak, tetapi kebutuhan harus sesuai dengan prioritas. Semoga Allah mencukupkan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menuturkan bahwa Pemprov Jawa Timur menyiapkan skema untuk pemberian bantuan sosial ekonomi. Yang rencananya diberikan pada masyarakat terdampak kenaikan harga BBM. “Insya Allah kita akan memberikan bantalan sosial untuk masyarakat yang terdampak kenaikan BBM. Untuk sektor transportasi, pelaku UMKM, nelayan dan juga disabilitas,” tegas Khofifah.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dirilis di laman SISKAPERBAPO Disperindag Jatim (per 6 September 2022 pukul 14.00 WIB), tercatat kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai, baik itu cabai rawit, cabai merah keriting dan cabai merah biasa. Rata-rata kenaikan di seluruh Jawa Timur untuk komoditi cabai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 atau setara 3 hingga 5% dari harga awal sebelum terjadi penyesuaian harga BBM.
Sedangkan komoditi lain seperti telur ayam, beras, minyak goreng dan sayur mayur terpantau stabil di beberapa wilayah. “Dengan adanya harga yang fluktuatif kami mengajak kepala daerah untuk turut melakukan antisipasi bersama agar inflasi dapat kita kendalikan. Apa yang bisa kita lakukan bersama kita harus maksimalkan agar tidak sampai terjadi inflasi yang tak terkendali,” pungkasnya.
Sementara Bupati Lamongan Yusronur Effendi menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok terpantau masih stabil. Kenaikan paling signifikan terjadi di komoditas cabai yang harganya mencapai Rp 50.000 s/d Rp 65.000 per kg nya. “Kita lihat tadi harga-harga masih stabil ya. Ada kenaikan antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 untuk beberapa item, ” Ujarnya. (di)