SIDOARJO, Satpol PP akhirnya membongkar portal yang menutup pintu ke luar sebelah barat Perum Pondok MutiaraWarga Perumahan Pondok Mutiara, setelah sekian lama warga menutup portal tersebut.
Meskipun mendapat penolakan warga yang berusaha mempertahankan penutupan portal, Kasie Penindakan Satpol PP Sidoarjo, Anas yang ditemui di lokasi menyatakan, pembongkaran portal tersebut dilakukan berdasarkan rapat koordinasi antara Komisi C DPRD Sidoarjo, Pemdes Jati dan Kasatpol PP yang dilakukan di Kantor Pol PP beberapa Minggu lalu.”Penutupan itu atas dasar rapat kordinasi, ” Ujarnya
Dasar lainnya adalah adanya surat serah terima aset fasilitas umum dari developer ke Pemkab Sidoarjo pada tahun 2017. “Selain itu, menurut rekomendasi dinas PU Cipta Karya, akses jalan ini terbuka untuk umum. Karena itu fungsinya harus dikembalikan,” Terang Anas. .
Warga menyesalkan tindakan Satpol PP Sidoarjo yang secara sepihak membuka portal di sisi barat pemukiman tanpa berkoordinasi dengan pengurus lingkungan setempat.
Ketua RT 29 RW 8 Perum Pondok Mutiara, Kristiono Sutanto dengan tegas mengatakan pada dasarnya warganya tidak setuju pintu berportal di seberang Mall Lippo Plaza itu dibuka karena pertimbangan keamanan dan kenyamanan.
Namun keberadaan portal yang menutup akses jalan masuk itu diprotes Imam Rofi’i, salah seorang warga setempat. Pasalnya ia merasa pemasangan portal tersebut telah menghambat usaha cucian mobil dan caffe yang dibukanya di dalam kawasan perumahan.
Rapat di DPRD itu khan sudah disepakati bersama, portal bisa dibongkar tapi Pak Imam Rofi’i harus sudah membuat portal baru. Selain itu juga dibuatkan pos jaga keamanan dan petugasnya, namun faktanya sampai saat ini belum ada,” ungkapnya.
Pernyataan itu diamini Eko, salah satu warga di lingkungan RT 29 Perum Pondok Mutiara. Menurutnya semestinya Imam Rofi’i hadir saat pembongkaran paksa portal tersebut. Tujuannya agar yang bersangkutan bisa berdialog dengan warga terkait syarat-syarat yang belum dipenuhinya itu.
“Dari awal warga tidak setuju portal itu dibuka. Namun karena yang membuka aparat, ya mau gimana lagi. Kami juga tidak mungkin melawan, namun yang kami sesalkan kenapa Pak Imam tidak turut hadir disini,” pungkasnya. (di)