Sidoarjo – cakrajatim.com; Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP hadir pada Musyda ke 12 PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo yang di gelar Hotel Grand Whiz Trawas Mojokerto, Sabtu, (6/5).kemarin.
Didapuk untuk memberikan sambutan, Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu menyampaikan beberapa pesan kepada organisasi perempuan Muhammadiyah tersebut.
Sebelumnya ia sampaikan bahwa suksesi atau perubahan dalam suatu organisasi adalah hal yang biasa. Namun menurutnya yang perlu dicacat dari perubahan itu sendiri adalah melanjutkan hal baik yang dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dimintanya dapat dijaga dan ditingkatkannya.
“Menjaga Aisyiyah yang sudah baik, mengadopsi inovasi-inovasi yang baik termasuk dalam membangun Kabupaten Sidoarjo harus menjadi agenda di Musyda kali ini,”sampainya kepada seratus lebih peserta Musyda yang hadir.
Gus Muhdlor juga berpesan kepada Aisyiyah Sidoarjo dapat terus bersinergi dengan Kabupaten Sidoarjo. Dukungan Aisyiyah Sidoarjo terhadap program pembangunan di Kabupaten Sidoarjo sangat diperlukan. Salah satunya dukungan terhadap penuntasan permasalahan stunting.
“Perintah pak presiden beserta semua jajarannya hari ini yang harus dijawab Kabupaten Sidoarjo adalah permasalahan stunting,”ucapnya.
Disampaikan Gus Muhdlor bahwa meski angka stunting di Kabupaten Sidoarjo masih lebih rendah dari Nasional namun angkanya cukup tinggi. Banyak faktor penyebabnya. Bukan hanya karena tentang kurang gizi saja. Namun diantara penyebabnya adalah dampak lingkungan maupun makanan yang tidak sehat sampai tingkat pemberian ASI eksklusif yang masih rendah.
“Ada satu yang harus di jawab Aisyiyah adalah edukasi menjadi ibu adalah hal yang mulia, data di Kabupaten Sidoarjo miris sekali, ibu yang memberikan ASI eksklusif hanya 10 persen,”ujarnya.
Untuk itu Gus Muhdlor meminta peran Aisyiyah dalam menuntaskan permasalahan stunting di Kabupaten Sidoarjo. Semua pihak juga diminta untuk berperan dalam mencegah stunting. Seperti halnya dukungan perusahaan untuk dapat mencegah faktor penyebab stunting itu.
“Kita akan secepatnya membuat edaran bahwa industri di Kabupaten Sidoarjo harus menyiapkan ruang laktasi sekaligus frezer untuk menyimpan ASI itu,”sampainya.
Dikatakan Gus Muhdlor bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sangat masif dalam menuntaskan permasalahan stunting.
Telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Jumlahnya 1.603 orang yang kemarin dibentuk. Sehingga total keseluruhannya 4.812 kader yang telah ada. Tugasnya untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Namun jumlah TPK tersebut dirasanya masih cukup berat untuk menuntaskan stunting di Kabupaten Sidoarjo. Kecuali terdapat peran serta dari organisasi Aisyiyah seperti ini.
“Ini akan cukup berat (penanganan stunting) kecuali Aisyiyah, Muslimat, Fatayat ini memberikan edukasi yang masif kepada semua warga Sidoarjo khususnya calon pengantin agar tidak beresiko stunting,”paparnya.
Diakhir sambutannya Gus Muhdlor ucapkan selamat melaksanakan Musyda ke 12. Harapannya bukan hanya melahirkan sosok pemimpin yang baik, namun juga program-program yang baik.
Sementara itu salah satu agenda dalam Musyda Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo kali ini adalah pemilihan pimpinan PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo periode 2023-2027. Selain Ketua PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo Siti Zubaidiyah yang hadir,
Musyda selama dua hari tersebut juga dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo Prof DR. Adzo’ul Milal, Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman serta Sekretaris PW Aisyiyah Jawa Timur Nur Mukaromah dan Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo Hj. Ainun Jariyah. (hd)