Ditengah keriuhan massa PDI-P Sidoarjo di KPUD, kamis kemarin, terlihat anak muda tampak serius menyimak pendaftaran Bakalcaleg PDI-P. Terpancar dari sorot matanya seperti tokoh yang saya kenang 10 tahun silam, sosok milenial ini merespon dengan santun orang yang menyapanya
Anak muda ini tak lain adalah Praditya Win Hendrarso. Senyumnya yang ramah mengingatkan kita semua pada ayahnya yang pernah memimpin Sidoarjo sebagai bupati Sidoarjo (1999-2004, 2004-2009). Praditya yang akrab disebut mas Adit, adalah putra tunggal yang cukup lama meninggalkan Sidoarjo.
Bapaknya (pak Win) yang berhaluan nasionalis akan dilanjutkan karier politiknya melalui jalur partai. PDI-P adalah pilihan tepat bagi mas Adit yang maju melalui Dapil 1 Sidoarjo (Sidoarjo buduran sedati).
Di Dapil ini bertaburan anak muda, mulai dari aditya putra dari ) Kades Semampir Sedati (Lukman) lewat Nasdem, Nabil dari Demokrat anak mantan wakil ketua DPRD Sidoarjo Jalaluddin Alham, Rafi putra wabup Subandi, Syifa (PAN) adik mantan wakil ketua DPRD, Khulaim Junaedi, dan masih ada puluhan anak muda dari berbagai partai untuk merebut 10 kursi jatah Dapil 1.
Mas Adit tidak salah pilih PDI-P karena kompetisi di internal PDI-P cukup ketat dan merata. PDI-P punya 2 kursi, dan satu kursi menjadi gak mutlak Caleg Kawak, Dayat. Incumbent ini dalam perhitungan saya, posisinya aman dipilih kembali. Sedangkan satu incumbent yang kemarin duduk dari hasil PAW, Sutrisno, tidak begitu mengakar didapilnya.
Nah, satu kursi PDI-P ini yang bakal jadi pergulatan siapa yang beruntung mendapatkan. Dan kali ini saya menjagokan mas Adit yang merupakan Dinastinya pak Win, untuk mewakili PDI-P dari jalur Dapil 1.