Para Caleg menunggu ketidakpastian tentang sistem pemilu yang digunakan. Bila terjadi perubahan mendasar pada sistem pemilu 2024, sulit dibayangkan akan terjadi bakal caleg mundur massal.
Yang menyedihkan dalam penantian yang tak pasti ini, prof Denny Indrayana menambahan kegaduhan dengan pernyataan bahwa pemilu 2024 akan menggunakan sistem tertutup. Ia mengaku mendapat info A1 dari orang di dalam MK. Waduhhhh…
Kok tega-teganya Denny, dalam keadaan begini menyajikan berita sensasi. Seorang profesor kok datanya diambil dari sumber.
Dalam pemilu tertutup atau pemilu coblos gambar merupakan antitesa dari pemilu terbuka seperti yang kita pakai sekarang. Dalam pemilu tertutup, kuota kursi diberikan berdasarkan pada nomor urut. Prioritas ini yang memungkinkan caleg nomor urut besar akan terdepak oleh sistem.
Kita akan kembali pada masa lalu, di mana parpol yang duduk di senayan hanya 3 atau 4 butir saja. Partai papan bawah dan menengah akan say goodbye. Mudah-mudahan sensasi yang dilontarkan bung Denny, tidak benar… Alamakkkkk