Sejarah Pemilu Sidoarjo mencatat 2 peristiwa lompat pagar dari satu partai ke partai lain. Musauwimin, anggota DPRD dari PAN sebelumnya wakil rakyat dari PKB. Dan kali ini Sukiyo Wahid akan mengikuti jejak Musauwimin pindah dari PKB ke PAN.
Musauwimin menoreh sukses besar melalui PAN dari Sidoarjo 3 menyisihkan Rizal, adil Ketua DPD PAN, Emir Firdaus dengan selisih hanya 200 suara pada pemilu 2019. Musauwimin yang merupakan kerabat Bupati Muhdlor pernah satu periode menjadi wakil rakyat dari PKB.
Saat bertarung pada pemilu 2009, dia kalah telak dengan rival bebuyutannya, Dhamroni chudori. Setelah 10 tahun lebih musauminin muncul dengan baju baru berwarna biru. Dia menjadi caleg PAN di Tulangan dan kali ini menjadi pemenang hingga sekarang.
Kini Sukiyo Wahid, yang berlatar belakang NU ikut jejak politik Musauwimin yang biasa dipanggil kaji Breng.
Sekitar 15 tahun, Sukiyo mantan wakil rakyat dari PKB hilang dari peredaran politik, secara tiba2 muncul dan sudah berganti baju dengan maju nyaleg lewat PAN. Dengan jaringan masivnya, Sukiyo bukan lawan enteng bagi siapapun. Saya yakin, PAN akan meraih 2 kursi di Dapil 4 (Krian Balongbendo Tarik).
Di pemilu 2019, Sukiyo Wahid turun sebagai konsultan politik dan dia adalah orang di balik keberhasilan Subandi (Wabup), Pujiono dan alm Aminullah meraih kemenangan.
Sukiyo dalam pemilu 2024 berpikir realistis, daripada mengantarkan kemenangan orang lain lebih baik memenangkan dirinya sendiri. Kali ini Sukiyo tidak lagi bertengger di PKB tapi hijrah ke PAN. Dalam politik, ia tidak melihat perbedaan PAN dan PKB. Kepentingan dan perjuangan kedua partai ini sama yakni memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat di berbagai bidang.