Sidoarjo – cakrajatim.com: Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Rizza Ali Faizin, M.Pd.I, menyampaikan pesan moralnya bagi seluruh masyarakat di hari HAM se dunia.
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa peringatan Hari HAM merupakan momentum penting untuk memperkuat kembali kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi.
Penghormatan terhadap HAM tidak boleh dipahami sebagai konsep abstrak. Nilai-nilai itu, menurutnya, harus dihidupkan dalam tindakan nyata, baik oleh pemerintah, lembaga masyarakat, maupun individu dalam kehidupan sehari-hari.
“Hari HAM ini bukan hanya seremoni, Ini adalah pengingat bahwa martabat manusia adalah pondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak setiap warga negara harus dijaga, dihormati, dan diperjuangkan tanpa kecuali,” ujar Rizza dalam pernyataannya.
Sebagai Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo yang membidangi pemerintahan dan hukum, Rizza menyoroti pentingnya menghadirkan pelayanan publik yang humanis, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Menurutnya, pelayanan publik yang baik adalah salah satu bentuk nyata implementasi HAM dalam kehidupan modern.
“Ketika masyarakat dilayani dengan cepat, adil, dan tanpa diskriminasi, di situlah HAM sedang ditegakkan. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap warga mendapatkan hak-haknya, termasuk hak mendapat layanan, hak atas keamanan, dan hak untuk didengar,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa penegakan HAM di tingkat daerah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga mengharuskan kolaborasi dengan tokoh masyarakat, organisasi pemuda, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen sosial.
Dalam pernyataannya, Rizza mengajak masyarakat Sidoarjo, khususnya generasi muda, untuk menjadi pelopor gerakan kemanusiaan yang lebih besar. Ia menilai bahwa generasi muda memiliki peran sentral dalam menjaga iklim sosial yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan.
“Menghormati HAM dapat dimulai dari hal kecil: saling menghargai dalam perbedaan, membantu yang lemah, tidak mem-bully, tidak menyebar kebencian, dan ikut menciptakan lingkungan yang aman bagi semua. Dari tindakan kecil itu lahir perubahan besar,” tegasnya.
Rizza menilai bahwa kemajuan teknologi dan kebebasan berekspresi yang semakin luas juga harus dibarengi dengan tanggung jawab moral agar tidak menimbulkan konflik atau perpecahan.
Dalam suasana sosial dan politik yang kadang mudah tersulut oleh perbedaan pendapat, Rizza mengingatkan pentingnya memelihara persatuan. Bagi dirinya, menjaga kemanusiaan berarti menjaga hubungan baik antarsesama dan mengedepankan dialog saat perbedaan muncul.
“Kita hidup dalam keberagaman. Justru keberagaman itulah kekuatan kita. HAM mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk berbeda, namun perbedaan itu harus disikapi dengan kearifan, bukan permusuhan,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, H. Rizza Ali Faizin menyampaikan doa serta harapan agar peringatan Hari HAM 2025 menjadi kesempatan memperkuat komitmen seluruh elemen bangsa dalam membangun Indonesia yang lebih beradab, adil, dan manusiawi.
“Semoga Hari HAM tahun ini menjadi momentum untuk kembali meneguhkan komitmen kita pada nilai-nilai kemanusiaan. Mari kita jadikan HAM sebagai kompas dalam setiap kebijakan, tindakan, dan langkah kita demi Sidoarjo yang lebih maju, aman, dan berkeadilan,” tutupnya.
Dengan pesan yang sarat makna ini, peringatan Hari HAM Sedunia 2025 di Kabupaten Sidoarjo diharapkan mampu memperkuat gerakan bersama untuk menjadikan kemanusiaan sebagai landasan utama dalam membangun masa depan daerah dan bangsa. (hd)









