Cakra – Batu: Raker PWI Sidoarjo di kota Batu, 12 – 13 Desember, adalah kegiatan penting untuk membuat program dan lebih penting lagi untuk membangun soliditas para anggota dan melahirkan gagasan baru untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya.
Sesepuh wartawan dari majalah Pena, abah Yunus, merasakan Raker PWI telah memperkokoh hubungan antar-anggota. Memang ada anggota yang ikut sana ikut sini tetapi itu hanyalah dinamika sesaat. Setelah itu mereka melebur dalam sebuah rumah besarnya yang bernama PWI. “Walaupun saya seorang pendidik tetapi saya adalah keluarga besar PWI yang punya atensi besar terhadap organisasi ini,” ucapnya.
Untuk menyongsong bupati baru paska Pilkada, ia mengajak agar lembaga pemerintahan untuk bersinergi dengan PWI. “Teman – teman PWI harus diajak berpartisipasi membangun Sidoarjo. Wartawan adalah ujung tombak dalam menyampaikan program atau visi misi pembangunan ke masyarakat,” tandasnya.
Pada masa lalu, tokoh gaek yang akrab disebut abah Willy, merasa kecewa melihat perlakuan petinggi Pemkab Sidoarjo yang terkesan memarjinkan wartawan. Fakta itu terlihat dari rendahnya anggaran publikasi yang disediakan APBD Sidoarjo. APBD yang super gemuk itu hanya.memberi respon yang sangat kecil, “Sehingga saya merasa malu bila membandingkan anggaran publikasi/hibah dengan daerah lain,” katanya.
Karena itu kebijakan masa lalu yang suram untuk tidak diulang oleh bupati baru. Willy mengajak wartawan nanti untuk audiensi dengan bupati baru guna menyamakan visi misi stake holder dengan elemen masyarakat yang bernama PWI ini. – hadi