Cakra – Sedati : Pilkades harus dijadikan sarana untuk meningkatkan kerukunan warga. Bukan malah menimbulkan virus (permusuhan) dalam masyarakat.
Demikian Cawabup Sidoarjo terpilih, Abah Subandi, usai mencoblos pilihannya di Pilkades Pabean, Sedati, Minggu (20/12) siang. Dia mengajak seluruh warga Pabean untuk kompak dan bersatu. Kerukunan dan persatuan warga sangat penting melebihi apapun. “Soal kalah menang dalam penilihan itu biasa. Saya sudah melakukan sinkronisasi dengan aparat Kamtibmas agar Pilkades dapat berjalan dengan baik,” tandas Subandi yang mendampingi istrinya, Dr HJ Sriatun.
Secara keseluruhan, ia berterimasih pada masyarakat desa Pabean yang menunjukkan kedewasaan mengikuti pencoblosan Pilkades dengan tertib. Kesadaran politiknya cukup tinggi dengan hadir di 23 TPS yang disediakan panitia. Nanti siapapun yang terpilih itu harus dihormati karena dia adalah pilihan warga Pabean. Penduduk desa Pabean sekitar 11.500 orang yang punya hak pilih.
Desa Pabean merupakan basis kekuatan politik Subandi. Sebelumnya Subandi sudah 2 periode menjabat sebagai Kepala desa. Dan dia berhenti sebagai kades karena mengikuti Pilleg. Terpilih sebagai wakil rakyat dan menduduki ketua komisi A DPRD.
Karier politiknya di desa dilanjutkan sang istri, Sriatun, yang kali berhadapan dengan Bagus Ardiansyah.
Sementara Dr Hj Sriatun mengatakan sebagai Cakades dirinya menargetkan kemenangan 80 persen dalam pilkades Desa Pabean Sedati. “Saya ingin melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan merangkul semua masyarakat tanpa pandang bulu,” katanya.
Dalam Pilkades serentak di Sidoarjo sebenarnya ada 18 desa yang direncanakan pemilihan menggunakan system e-voting, namun karena pembatasan kuota atau jumlah pemilih di setiap TPS, ada empat desa yang batal menggunakan e-voting dalam pilkades ini.
Empat desa yang batal memakai e-voting itu antara lain Desa Janti Kecamatan Waru, Desa Kemangsen Kecamatan Krian, Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo, dan Desa Sawotratap Kecamatan Gedangan.
Dalam Pilkades serentak di Sidoarjo kali ini ada 14 desa yang akan menggunakan sistem e-voting, diantaranya ada Desa Dukuhtengah Kecamata Buduran, Desa Sruni Kecamatan Gedangan, Desa Kebonagung Kecamatan Porong, dan Desa Gedangrowo Kecamatan Prambon.
Data di Dinas PMD menyebut, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pilkades di Sidoarjo sebanyak 648.419 orang. DPT tersebut terbagi menjadi dua, 572.086 orang untuk DPT sistem manual dan 76.333 orang untuk yang menggunakan sistem e-voting.
Pada pelaksanaan pilkades kali ini, pemungutan suara tidak dipusatkan di satu tempat atau di balai desa saja.
Setiap desa akan dibuka banyak TPS, dengan perhitungan setiap satu TPS maksimal 500 orang pemilih.
Artinya, jumlah TPS menyesuaikan jumlah pemilih.
Pemkab Sidoarjo telah mengalokasikan tambahan dana sekira Rp 13 miliar untuk kebutuhan tambahan itu.
Anggaran tersebut digunakan desa untuk penambahan TPS baru. Termasuk kebutuhan sewa tenda, kotak suara, hingga kebutuhan protokol kesehatan di TPS.
Dari total 1.384 TPS yang ada, masing-masing TPS menerima anggaran sekira Rp 10,3 juta. (hadi)