Sidoarjo – cakrajatim.com: Pimpinan DPRD Sidoarjo, Rabu (19/3) bereaksi atas rencana sekelompok orang yang menyoal dewan telah menghambur-hamburkan uang rakyat. Dua pimpinan, Nasik dan Kayan, memberikan tanggapan.
Rencana beberapa orang yang akan menggeruduk gedung dan bahkan ekstremnya membentangkan spanduk yang bernarasikan anggota dewan telah menghamburkan uang rakyat. Kalangan dewan dibuat gerah dan saling bertanya ‘ada apa ini’.
Bermula dari ucapan bupati Subandi di platform tiktok yang mengungkapkan “kene (eksekutif) sing dolek duwek. DPR sing hambur-hamburkan uang”. Video ini hasil editan singkat 22 detik diambil dari sebuah acara yang diunggah di youtube.
H.Abdillah Nasih ketua DPRD Sidoarjo sudah mengkonfirmasi ke bupati Sidoarjo, siang tadi.
“Sudah saya konfirmasi langsung ke bupati soal statemen itu. Bupati menyatakan kalimat menghamburkan duit itu tidak dibayangkan sebagai hal yang negatif,” ujar Abdillah Nasih.
Cak Nasik menyatakan bahwa bupati kepingin belanja-belanja anggaran termasuk diantaranya Pokir DPRD, bisa sesuai dengan visi misi bupati.
“kita berharap bahwa tidak ada istilah belanja eksekutif dan legislatif yang awur awuran. Semua sudah dibicarakan bersama karena Perda APBD adalah kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif. Namun intinya saya sudah klarifikasi langsung ke bupati,” ujar Nasih.
Sementara itu, M.Kayan wakil ketua DPRD Sidoarjo menegaskan, dewan selalu mendorong adanya peningkatan PAD di Sidoarjo, sehingga memang kurang tepat jika DPR disebut menghamburkan uang.
Ketua Fraksi Golkar, M Nizar yang ditemui di ruang komisi C, tidak ingin mengomentari hal itu. “Golkar adalah partai pengusung bupati Subandi. Saya tidak mau membuat suasana jadi tidak enak, ” Ujarnya.
Di bulan puasa ini Nizar menahan diri untuk tidak mengomentari bupati.
Sedangkan Ketua Fraksi PAN, Bangun Winarso, juga memilih untuk tidak berkomentar. ‘Suasana sekarang mendekati rapat konsolidasi anggaran Pokir. Jangan sampai komentar nanti menganggu kegiatan konsolidasi tersebut, ” Terangnya. (hds)