Sidoarjo: Sekitar jam 14.30 Sabtu kemarin nyaris terjadi bencana kebakaran besar di Jl Raya Kletek, ketika truk Pertamina bermuatan penuh 5.000 kg gas LPG mengalami kebocoran tangki.
Kebocoran itu justru terjadi di jam macet kendaraan yang mengarah ke barat. Sejak dari stopan Bungurasih-Kletek sudah tercium bau gas menyengat. Bahkan bau gas masuk ke dalam ruangan mobil. Rupanya sopir truk tidak menyadari bahaya besar.
Sopir akhirnya menghentikan kendaraannya sekitar 1 km dari setopan lampu tadi. Terlihat sopir dan kenek berlari-lari sambil membawa ember. Bau gas sudah menyebar ke mana-mana bahkan di radius 100 m terasa kuat.
Situasi mencekam yakni ke luarnya gas makin kuat dan dikuatirkan ada pengendara yang tidak sadar merokok. Sopir ambil inisiatif untuk membuang gas ke udara di jalan yang sedang macet itu. Butuh antara 30 menit untuk membuang gas.
Pengendara yang berada di kemacetan itu terutama mobil tidak bisa menjauh. kemacetan terjadi karena ada persilangan kendaraan yang Taman Pondok Jati yang ke arah timur.
Gas sebanyak itu dimuntahkan ke udara menambah panik, kendaraan mau menghindar tapi tidak bisa. Bersukur perjuangan 30 menit untuk membuang gas itu tidak menimbulkan musibah. Tidak bisa dibayangkan bila ada yang menyulut rokok lalu menyentuh gas. “Truk gas bocor..cepat lari..,” ujar pengendara motor yang panik.
Pengendara lain meminta kepada relawan amatir yang mengatur persilangan untuk menutuk arus dari Pondok Jati agar arus di Kletek yang menuju barat atau Krian tidak terhambat.
Akhirnya sopir Pertamina memutuskan menjalankan truknya dalam keadaan tangki gas masih tersisa. Sayangnya truk tidak bisa kencang karena kepadatan.
Situasinya mencekam, truk berjalan dengan gas yang dilepas ke udara. Beruntung tidak sampai terjadi insiden maut. (hds)