Rasanya adem memandang gambar Bupati dan wabup Sidoarjo yang terpajang Baliho di Jl Jenggolo. Walaupun hanya sekedar baliho hari kartini menyiratkan hubungan kuat antara kedua pemimpin kita.
Mulanya berkembang spekulasi hubungan antara keduanya. Banyak yang bertanya, dan baliho ini membantu saya menjawab pemimpin Sidoarjo yang sedang baik2 saja.
Banyak daerah yang pemimpinnya tidak akur sampai terbentuk polarisasi pendukung bupati dan wabup. Di Bojonegoro malah sampai menjadi perkara hukum, wabup melaporkan bupati dan bupati melaporkan wabup. Kalau sudah seperti ini rakyat akan ketawa merasa terhibur sinetron Drakor.
Di Sragen, Jateng, dulu pernah sampai wabup nya mogok tidak bekerja. Merasa tidak ada yang bisa dikerjakan, karena segala urusan sudah dikerjakan bupati. Wabup merasa hanya menjadi ban serep, dipakai bila diperlukan.
Beruntung di Sidoarjo, pemimpinnya rukun kompak. Stabilitas politik terjaga baik, semuanya berjalan kondusif. Tidak ada kebisingan politik. Tentang rotasi AKD DPRD kemarin, itu hanya pernik2 hiasan saja.
Perjalanan masih panjang. Bupati Muhdlor dan Wabup baru berjalan setahun lebih dikit. Keduanya sangat interaktif dengan masyarakat. Selalu hadir saat warganya terkena musibah. Dan pembangunan di berbagai bidang bergerak sangat cepat.
Muhdlor dan Subandi adalah pemimpin ideal. Beruntung warga Sidoarjo memiliki dua pemimpin yang sama hebatnya.
Saya yakin dua setengah tahun ke depan segala urusan Sidoarjo akan dituntaskan. Dan keberhasilan Muhdlor-Bandi adalah keberhasilan warga Sidoarjo. Dan saya yakin 2024-2029 kembali menjadi milik Muhdlor-Bandi.