cakrajatim.com, Surabaya: Gubernur Khofifah Indar Parawansa memastikan pasokan BBM maupun LPG atau elpiji 3 kilogram di Jawa Timur dalam kondisi aman. Ia meminta masyarakat tidak panic buying atau membeli BBM secara berlebihan. Pertamina melalui Pertamina Niaga Jatimbalinus telah menjamin bahwa stok BBM di wilayah Jatim dalam posisi cukup dalam 30 hari sampai 40 hari ke depan.
“Tidak hanya stok yang aman, pihak Kepolisian maupun TNI telah menjamin proses distribusi baik BBM maupun elpiji ini akan dijaga keamanannya dengan baik sehingga tersalurkan dengan lancar,” kata Khofifah, Jumat (2/9).
jika terjadi gangguan pun stok BBM di Jatim masih aman hingga 30 hari ke depan. Termasuk juga, pasokan elpiji.
“Hasil koordinasi kami dengan Pertamina sampai dini hari tadi kemudian rakor yang baru saja ini, sekali lagi kami pastikan stok BBM dan elpiji di Jatim aman. Masyarakat mohon tenang, dan kami menjamin ibu-ibu bisa mendapatkan elpiji 3 kilogram dengan baik,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari Pertamina Niaga Jatimbalinus, kabupaten/kota di Jatim pengguna pertalite tertinggi adalah Kota Pasuruan di mana riil vs kuota YTD sebesar 147 persen.
Kemudian, pengguna solar Jatimbalinus tertinggi, yakni Kota Malang di mana riil vs kuota YTD sebesar 129 persen. Sedangkan, Pengguna LPG tertinggi di Jatim, yakni Pacitan di mana riil vs kuota YTD sebanyak 108 persen
Khofifah juga meminta kepada bupati/wali kota di Jatim untuk ikut mengawal agar distribusi BBM di daerah aman. Utamanya stok BBM untuk para nelayan ataupun alat dan mesin pertanian (Alsintan) bagi para petani.
Khofifah menegaskan kebutuhan BBM alsintan harus terpenuhi. Sebab, saat ini dunia menghadapi krisis pangan global yang harus diwaspadai bersama. Meskipun produksi padi 2020-2021 di Jatim tertinggi secara nasional, produksi saat ini harus tetap dijaga.
“Produktivitas petani dan nelayan harus tetap dijaga, termasuk NTN NTP harus dijaga. Sekali lagi BBM untuk mengoperasikan alsintan dan solar untuk nelayan mohon dijaga suplainya dengan baik,” terang dia.
Mantan menteri sosial itu juga menginstruksikan bupati/wali kota untuk menjaga agar masalah BBM dan elpiji ini tidak memengaruhi inflasi lebih dalam lagi. Termasuk, mencegah terjadinya volatile foods atau inflasi komponen bergejolak. Hal ini karena sektor transportasi memiliki signifikansi terhadap inflasi di daerah.
itu, GM Pertamina Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi mengaku melakukan sejumlah langkah menghadapi wacana kenaikan harga BBM, dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait serta aparat penegak hukum.
PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga menginstruksikan kepada SPBU untuk melakukan penyaluran secara normal kepada masyarakat dengan transparan dan tepat sasaran.
Kemudian, melakukan build up stock di terminal BBM elpiji dan SPBU untuk mencegah terjadinya kekosongan akibat panic buying dari masyarakat serta memastikan tersedianya LO SPBU.
“Kami juga melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi secara rutin bersama tim dari pemda. Pertamina siap melakukan operasi pasar elpiji 3 kilogram jika diperlukan sesuai dengan hasil koordinasi. Kami juga akan menyiagakan mobil tangki untuk menghadapi lonjakan permintaan dari SPBU,” jelasnya.
“Kami selalu koordinasi baik dengan wilayah maupun dengan pusat untuk pemenuhan kebutuhan. Distribusi juga terpantau aman dan next supply pun sudah terencana dengan baik. Sehingga, bisa disampaikan untuk kebutuhan BBM atau cadangan yang ada dalam posisi yang aman. Harapannya penting bagi masyarakat tidak perlu melakukan pembelian secara berlebihan,” tandasnya. (di)