Surabaya, 17 November: Pemprov wujudkan konektivitas di kawasan Gerbangkertosusila Plus Jombang-Bojonegoro-Tuban. Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati/ Walikota Gerbangkertasusila plus dengan Pemerintah Jerman melalui Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dalam program Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/11).
Kerjasama tersebut juga ditandatangani bersama delapan kepala daerah yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus. Ke delapan kawasan tersebut yakni Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Mojokerto, Kab. Sidoarjo, Kab. Lamongan, Kab. Jombang, Kab. Bojonegoro dan Kab. Tuban.
Secara khusus, Khofifah menegaskan, Kick Off Meeting SUMP ini membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh para bupati/walikota yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus. Dia optimistis Kick Off ini akan menjadi komitmen bersama untuk mendukung pembangunan di kawasan metropolitan plus, sekaligus menjadi pengungkit perekonomian di Jatim.
Kick Off ini akan menjadi komitmen untuk menggerakkan roda pembangunan, mobilitas barang dan jasa , meningkatkan sektor investasi dan juga sektor ekonomi di Jatim. Saya yakin setelah Kick Off SUMP ini seluruh tim akan memberikan support kerjasama terbaik,” terangnya.
Selanjutnya, dia juga berpesan agar proses pelaksanaan SUMP dilakukan dengan perencanaan yang matang. Hal-hal teknis juga harus dipersiapkan serta dikoordinasikan dengan banyak lintas sektor.
Khofifah menambahkan, pihaknya akan mengembangkan rencana pengembangan angkutan massal berbasis jalan, pengembangan Bandara Juanda, pengembangan kawasan pelabuhan, hingga pengembangan angkutan massal berbasis rel sampai reaktivasi jalur kereta api. Untuk itu, setelah Kick Off Meeting SUMP ini, ia meminta seluruh tim harus bergerak cepat melakukan koordinasi.
“Sambil berjalan, hal-hal teknis harus segera di koordinasikan. Jika ingin reaktivasi jalur kereta maka harus segera berkoordinasi dengan PT KAI,” ujarnya.
lanjut dijelaskan Khofifah, dalam pengembangan wilayah Gerbangkertosusila ini Pemerintah Jerman akan memberikan hibah mencapai 1,49 juta Euro atau setara Rp 23 miliar. Mengingat Jatim adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, investasi yang tinggi serta dianugerahi masyarakat yang partisipatif serta sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar.
“Secara geodemografi kawasan Gerbangkertosusila Plus memiliki luas kurang lebih 10.845,73 km2 atau 22,69 % dari luas Jatim dengan jumlah penduduk sebanyak 13,8 juta jiwa lebih atau 33,80 % dari penduduk. Ini adalah potensi yang begitu besar untuk mengungkit perekonomian Jatim,” jelasnya. hs