Sidoarjo – cakrajatim.com: Pemerintah kabupaten Sidoarjo harus tanggap terhadap kerusakan lahan pertanian di desa terdampak di Tanggulangin melalui aksi nyata untuk menyelamatkan produktifitas pertanian yang turun tajam.
Anggota komisi D DPRD Sidoarjo, Aditya Nindiatman menjelaskan, Di desa Banjar asri ada sekitar 100 HA lahan pertanian dalam 3 tahun terakhir sudah tidak bisa berproduksi. Panen padi yang biasanya selalu dinikmati petani sudah tidak ada lagi padahal sebelumnya sawah desa Banjar Asri amat subur.
Desa Sentul yang hampir 100 % lahannya adalah lahan produktif. Setelah ada peristiwa lumpur ini hanya panen 1 kali dari yang sebelumnya 2 kali dalam setahun.
Desa Putat yang sebagian wilayahnya ada yang berbatasan dengan desa kedungbanteng juga tdk bisa melakukan aktivitas pertanian.
Apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang nyata yang harus disikapi dengan tegas oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo. Dampak sosial ekonomi seperti ini tidaklah sederhana.
Masyarakat yang mengandalkan Mata pencarian dari pertanian mengalami situasi yang tidak ringan.
Kami mendesak kepada pemerintah kabupaten agar melakukan aksi kerja yang lebih nyata terhadap situasi ini. Seraya juga berharap pemerintah pusat pun melakukan hal yang sama.
Mulai dari pengkajian ilmiah yang obyektif dengan mengumpulkan tenaga ahli akademisi profesi untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi di desa desa ini sampai rencana program kerja yang harus dilakukan
Kami berharap tahun ini sdh ada hasil rekomendasi yang bisa dijadikan landasan untuk melakukan program kerja untuk wilayah desa terdampak lumpur secara keseluruhan. Mulai dari antispasi wilayah yang turun hingga persoalan ekonomi warga.
Sekali lagi jangan ditunda-tunda kami melihat ada hal yang harus segera dilakukan oleh negara utk wilayah tersebut. (di)