Sidoarjo – cakrajatim.com: Kursi Fraksi PKB di Sidoarjo tidak mencerminkan jumlah nahdliyin yang populasinya 60% (600 ribu) dari jumlah pemilih. Ceruk kantong NU yang dinikmati PKB hanya 16 kursi yang equivalen 30% dari pemilih nahdliyin.
Kalau jamaah NU yang 60% dari populasi pemilik suara itu bulat, maka kursi PKB seharusnya 30 kursi.
Ketua DPW PAN Jatim, Rizki Sadiq, saat berkunjung di markas PC NU Sidoarjo, Selasa (13/6) siang, menyatakan kehadiran pengurus PAN yang bertabayun ke NU bukan diniati mengambil pemilih suara PKB. Jamaah NU jumlah pemilihnya, seperti yang disampaikan pengurus NU tadi, jumlahnya dikisaran 62% tapi yang dimanfaatkan PKB hanya 30% saja.
Sesuai DPT (Daftar pemilih Tetap) Sidoarjo berjumlah 1,4 juta tapi yang mencoblos 1 juta. Bila PKB mengambil 30%, masih ada 70% (700 ribu) suara yang ke mana-mana. PPP mengambil 20 ribu saja. Kunjungan PAN ingin mengenalkan wajah baru PAN.
Rizki mengatakan, untuk tokoh NU jangan hanya titip suara saja tapi diharapkan untuk masuk menjadi Caleg. PAN siap menerima tokoh NU, Ansor, Muslimat, anak kiai. Dan untuk pilpres 2024, cukup banyak anak kiai dari Sidogiri Pasuruan, Mojokerto, Probolinggo dan lain-lain yang maju sebagai Caleg PAN.
“Supaya NU punya wakil rakyat di mana-mana, ” Jelasnya. Daerah tapal kuda mulai dari Pasuruan, probolinggo, Lumajang, Situbondo, banyuwangi dan sebagainya. Mungkin di masa lalu ada ketersinggungan sehingga menimbulkan hubungan PAN dan NU kurang baik. Tetapi hubungan itu sudah diperbaiki melalui upaya PAN mendekati kalangan pondok pesantren.
Itu dibuktikan PAN dengan merangkul tokoh dari kalangan pondok. (hd)