Sidoarjo-cakra jatim.com: Gegap gempita kendaraan listrik telah tiba. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) gencar mendorong konversi sepeda motor BBM ke motor listrik. Targetnya 50.000 unit motor di tahun 2023.
Menariknya setiap peminat akan mendapat bantuan Rp 7 juta per motor. Selain itu pembeli motor listrik baru juga dibantu Rp 7 juta per unit untuk 200.000 kendaraan. Bantuan diutamakan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), atau pelanggan listrik 450 VA sampai 900 VA.
Yang bisa dikonversi adalah motor bermesin 110 CC sampai 150 cc, masih layak jalan. Administrasi kendaraan harus lengkap mulai dari STNK dan BPKP, cocok dengan KTP pemohon sehingga tidak disalahgunakan. Motor harus dikonversi di bengkel yang sudah mengantongi sertifikat Kementerian Perhubungan. Nantinya akan disediakan aplikasi sehingga mufat mendaftar di bengkel konversi.
Untuk mengakselerasi program ini, Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, yang mengatur pemberian insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik.
Inilah jalan menuju pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim, dengan target pengurangan emisi sebesar 31.89% pada tahun 2030 atau 43.2% dengan dukungan internasional serta Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Sektor transportasi masih menjadi pengguna energi terbesar (42%), yang impor bbmnya tahun 2020 saja mencapai 61 juta barrel atau setara devisa 2,7 Miliar USD atau Rp 40 Triliun. Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini dipenuhi dengan kendaraan baru maupun konversi.
Biaya Konversi
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanan, memperkirakan biaya untuk konversi sepeda motor sekitar Rp 15-17 juta. Dengan adanya insentif ini, pemohon hanya perlu mengeluarkan sisanya Rp 8-10 juta saja. Jumlah sepeda motor di Indonesia terbanyak ketiga di dunia. Diproyeksikan, pada tahun 2025 akan mencapai 150 juta, terdiri 139 juta unit bensin; 5 juta motor listrik baru, dan 6 juta motor konversi.
Asal tahu saja, kebutuhan bensin dan solar bagi seluruh kendaraan bermotor di negeri ini, menghabiskan 1.500 an ribu (1,5 juta) barel perhari. Sepeda motor saja menghabiskan 800 ribu barel per hari. Sementara produksi minyak mentah kita hanya 600 ribu barel. Akibatnya kita harus impor 800 ribu barel per hari. Jadi kalau berhasil melakukan konversi sepeda motor ke listrik, diharapkan tidak perlu lagi impor minyak mentah yang sangat menguras APBN kita. (Dya)