Cakrajatim.com – sidoarjo: GP Ansor dan Banser Sidoarjo akhirnya mereaksi pihak yang mendiskreditkan Ketua Muslimat Sidoarjo, Hj Ainun Jariah, yang tengah dilaporkan ke Bawaslu.
Kehadiran Ning Ainun, sapaan anggota fraksi PKB dalam acara Tahlil Qubro Muslimat NU Candi di Sepande, dinilai tidak melanggar aturan sama sekali,–baik kapasitasnya sebagai pengurus Muslimat maupun anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Ketua GP Ansor Sidoarjo,
Rizza Ali Fauzin, mengatakan kehadiran Ning Ainun pada acara tahlil qubro pada tanggal 19 Okotober lalu, kaspaitasnya sebagai pengurus muslimat. Selain itu sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo,–jika dituding berkampanye untuk Paslon SAE pada acara itu, juga sudah mengantongi izin cuti pimpinan DPRD.
“ Ning Ainun tidak menyalahi aturan sama sekali. Tetapi oleh pihak-pihak tertentu terus mencoba mendeskreditkan beliau secara masif. Ini yang tidak bisa kami terima dan membiarkan Ning Ainun diperlakukan seperti itu,” kata Rizza, yang menjabat Satuan Koordinator Wilayah Banser Jatim, Kamis (7/11) sore.
Lebih lanjut, Rizza yang juga anggota fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini menegaskan bahwa kehadiran Paslon SAE pada acara tahlil qubro sifatnya memenuhi undangan. Begitu pula tudinggan adanya tarikan iuran yang sempat dikeluhkan warga muslimat untuk menopang kegiatan tersebut, sama sekali tidak benar.
“Itu murni kegiatan muslimat, dan bagi ibu-ibu muslimat bahwa urunan untuk saling membantu demi kelancaran suatu kegiatan adalah hal yang wajar. Sudah menjadi budaya keluarga besar nahdliyin, sehingga tidak perlu dipersoalkan,” ujarnya.
Untuk itu, Rizza menegaskan jajarn GP Ansor maupun Banser tidak tinggal diam menyikapi upaya pihak-pihak tertentu yang secara masif telah mendiskreditkan Ning Ainun. Apalagi sudah ada yang melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan tuduhan melanggar aturan PKPU No. 13 Tahun 2024.
Padahal kenyataannya Ning Ainun sudah mengantongi izin cuti dari pimpinan DPRD Sidoarjo untuk berkegiatan Tahlil Qubro tersebut. “Jadi kami, dari jajaran Ansor dan Banser siap membackup penuh Ning Ainun. Kami menyiapkan tim bantuan hukum untuk menghadapi pihak-pihak mendiskreditkan Ning Ainun maupun mereka yang melapor ke Bawaslu,” tegas Rizza. “Ansor dan Banser siap mengawal Ning Ainun, yang merupakan seorang Bu Nyai keluarga besar muslimat NU,” tegasnya kembali.
Sementara itu, Luluk Faizah SPd.I, Ketua PAC Muslimat Wonoayu mengatakan keluarga besar muslimat Sidoarjo juga tidak tinggal diam menyikapi permasalahan Ning Ainun yang terus dikuyo-kuyo tersebut. Bahkan keluarga besar muslimat menunjukkan kesolidan menghadapi pihak-pihak yang mencoba mendiskreditkan Ning Ainun.
Hal ini perlu dilakukan tidak hanya pentinganya menjaga integritas organisasi sebagai Banom Nhadlatul Ulama. Juga sebagai sikap militansi yang harus ditunjukan sebagai bentuk dedikasi, loyalitas dan khitmatnya terhadap NU.
Tidak hanya itu, sebagai basis massa kultural maka jajaran muslimat pun siap mendukung kemenangan Paslon SAE pada Pilkada 2024. “Jajaran muslimat Sidoarjo saat ini semakin solid dengan adanya permasalahan yang menimpa ketua kami. Barisan kami pun kokoh berada dibarisan Ning Ainun, dan siap memenangkan Paslon SAE,” kata Luluk Faizah. (hds)