Opini hadi
Pilkada Sidoarjo 2024 adalah pilkada cadas, paling panas dan ganas. Baru kali ini ada sesama Kades “meso-meso” hanya karena Pilkada. Saya mendengar percakapan GWA Kades, di mana ada Kades berbicara keras pada Kades koleganya hanya karena guyonan (candaan).
Narasi kemarahan Kades yang bisa saya simpulkan itu begini: ada dua kelompok pendukung 01 dan 02 awalnya mereka hanya guyonan biasa di GWA kades itu. Namun akhirnya dalam percakapan itu terdengar seorang Kades meso-meso, tersinggung karena kelompoknya disebut “sengkuni”.
Dan dalam rekaman berikutnya, kades ini benar-benar memuntahkan kemarahannya karena guyonan Kades yang menyebut Sae.. Sae kini di panggil APH. “Pean weroh ta wong sing ngeshare sae sae saiki kabeh diceluk APH. Ojok ngono, obrolan nang kene sifat e guyonan, ” Ujarnya dengan nada kencang sambil mengajak ketemu untuk klarifikasi.
Kemungkinan yang bisa saya analisa dari percakapan itu, ada Kades membocorkan percakapan guyonan yang sifatnya internal di GWA Kades lalu dibawa ke APH. Ujung dari guyonan, para Kades menerima “surat cinta” APH.
Duh.. Pilkada apa ini. Baru pertama kali ini terjadi saling umpat antar-kades. Ada yang dikatai “sengkuni”. Sengkuni adalah tokoh pewayangan yang menjadi simbol sosok penjilat. Siapapun yang dibilang ” Kamu sengkuni” Pasti tersinggung. Sebutan itu sungguh tidak enak di dengar.
Sebaiknya bila ada Dumas, Pulbaket nya jangan dilakukan sekarang agar tidak timbul dugaan yang tidak-tidak. Tunggu sampai coblosan selesai, tgl 27 nov kan cuma tinggal beberapa hari saja.