Opini hadi
Hujan lebat semalam yang merata di Sidoarjo, membayangkan nasib warga yang rumahnya kebanjiran atau setidaknya dikepung banjir. Hanya berharap tidak terjadi pasang air laut atau turun hujan lagi.
Pagi ini yang ke luar rumah antar sekolah, pasar atau kerja butuh perjuangan berat untuk menembus genangan banjir. Saya mencoba menelusuri Jl Gajah Mada berbelok ke Jl Samanhudi (RSU jasem) mengarah ke desa Rangka Kidul belok ke desa bluru dan desa Kemiri.
Dari kawasan ini saya menemukan ada 7 titik genangan di jalan raya. Genangan terdalam ada di seputaran desa Rangka Kidul. Saran saya kalau tidak penting amat jangan ke luar rumah daripada kesal di jalan.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana di kecamatan Taman, Waru, Tanggulangin, Krian, mungkin kondisinya lebih parah karena di lintasi 2 sungai besar. kali Buntung di wilayah utara Sidoarjo dan kali Tanggulangin di Selatan.
Melihat mendung gelap yang menggantang di langit Sidoarjo kemungkinan akan terjadi lagi hujan lebat.
Kantong banjir di kecamatan Kota, ada di depan Lippo Plasa. Semenjak dibangun Lippo, jalan provinsi depan Lippo ini jadi langganan banjir. Lalu lintas yang padat menambah kesumpekan.
Lippo Plasa dulu di bangun tanpa Amndal lingkungan dan Amndal lalin. Sebelum ada Lippo, tanah kosong milik PT Jasa marga itu merupakan kawasan tadah hujan. Tapi kini tadah hujan sudah menjadi blok2 beton Lippo.