Cakra – Surabaya: Siapapun yang ditemui Wartawati Bhirawa, Siti Soelistiani, pasti dibuat terpingkal – pingkal oleh ceplosan guyonan dan ulah konyolnya. Namun kelucuan Siti atau akrab disebut Mak Siti berakhir pada Selasa (15/12) setelah dirinya menghadap sang khaliq, pada pukul 18.25 di RSUD dr Soetomo.
Mak Siti wafat di usia 51 tahun setelah dirinya tidak mampu menahan stroke yang sudah kebih 5 tahun menggrogoti tubuhnya. Badannya memang tambun, tulang kakinya kesulitan menahan berat badannya sehingga dia harus dibantu tongkat untuk berjalan mencari berita.
Semangatnya memang luar biasa, dalam kondisi dibantu tongkat saat berjalan Mak Siti tidak pernah mengeluh menemui sumber berita. Dia lama ngepos di DPRD Jatim. Hubungannya sangat akrab dengan pimpinan DPRD termasuk dengan wakil ketua DPRD dari PKB, Iskandar yang kini jadi menteri Pembangunan Desa Tertinggal.
Dengan direktur Bank Jatim, misalnya Siti kerap diberi iklan berukuran besar. Pendeknya wartawan senior Bhirawa ini ilmu lobinya sulit ditiru. Dia menggunakan pendekatan humanis dengan Narsum. Siapapun dia pasti ketawa ngakak bila ngobrol seru dengan almarhum.
Entahlah pejabat DPRD maupun penprov Jatim merasa nyaman bila berkomunikasi dengannya. Terasa terhibur oleh ceplas – ceplosnya. Suaranya amat keras dan los dengan candaan blokosuto.. Mak Siti juga tidak gampang marah. Paling dia menanggapi dengan ketawa.
Mak Siti gabung di Bhirawa tahun 1990 an dan pada tahun 2019, alm pindah ke media lain yakni majalah Global.
Selasa sore kemarin, Mak Siti diantar ke liang lahatnya di pemakaman umum Jl Pacar Keling, Surabaya. Dia meninggal setelah menjalani ICU di dr Soetomo. Meninggalkan dua anak dan satu cucu. Selamat jalan Mak..semoga engkau diterima di sisi Nya. (hadi)