Cakra – Sidoarjo
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menjawab tantangan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur untuk menahan para pengusaha untuk tidak melakukan relokasi dari Kota Delta.
Menurut Bupati permintaan dari Gubernur Khofifah merupakan tantangan yang harus dicari formula yang cocok untuk mengatasinya.
“Ini tantangan bagi kami, karena memang UMK kita terlalu tinggi ya, sehingga cara terbaik adalah perijinannya di permudah,” Kata Muhdlor usai peresmian Travelator Masjid Agung Sidoarjo, kemarin.
Selanjutnya, cara kedua yang akan dilakukan Bupati Sidoarjo memanfaatkan potensi yang dimiliki Sidoarjo. Salah satunya ialah Kabupaten Sidoarjo dekat dengan Surabaya. Sidoarjo juga memiliki IPM [Indeks Pembangunan Manusia] yang bagus.
“Kita juga punya bandara internasional Juanda dengan 10 juta penumpang per tahun. Potensi-potensi ini yang harus lebih di galakan. harapannya industri bisa betah di Sidoarjo,” ungkapnya.
Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu juga akan melakukan pendekatan dengan para pengusaha. Tidak harus secara formal, pendekatan informal atau secara kekeluargaan juga akan dilakukan.
“Tujuan dari pada itu semua ialah, bagaimana masyarakat sidoarjo ini mendapatkan buah dari pembangunan yang dilakukan ini,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengatasi pengangguran di masa pandemi covid-19, Bupati sudah menyiapkan beberapa program. Diantaranya, seperti yang disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa ialah dengan memperkuat UMKM.
Sebab, Kabupaten Sidoarjo merupakan kota UMKM sehingga harus di dorong lebih baik lagi. Kalau Sidoarjo hanya fokus pada investasi, menurut Muhdlor eranya sudah lewat. Apalagi Perda RTRW Sidoarjo masih sengkarut.
“Kita akan maksimalkan yang sudah ada, yang sudah ready. Yaitu UMKM. Bagaiman dengan pendanaannya, eksekusinya di percepat lagi. Kalau investasi yang ada saja akan kita dorong untuk mengisi kawasan industri yang masih kosong. Terutama kawasan industri halal yang sudah di canangkan sama wapres kita . (ali)