Cakrajatim – Sidoarjo: Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi menunding pengusaha-pengusaha pemasok daging hewan sebagai pihak yang melakukan permainan harga pada perayaan hari-hari besar tertentu.
“Ini sudah terjadi bertahun-tahun sejak saya berumur 23 tahun. Dan saya tidak mau seperti ini terus. Harus dihentikan. Perhatian pemerintah harus ada, jangan sampai pengusaha liar itu dibiarkan,” katanya saat diemui seusai membuka acara sosialisasi dan launching aplikasi Self Service Comunity (SSC) bagi pelaku usaha produk hewani di Fave hotel, Senin (29/3) pagi tadi.
Menurutnya, selama ini para pengusaha daging, baik sapi maupun ayam itulah yang menentukan sendiri harga komoditas tersebut. “Kasihan konsumen kita, apalagi di musim pandemi seperti sekarang ini dimana daya beli sebagian besar masyarakat menurun,” imbuhnya.
Untuk itu Pemkab Sidoarjo akan berusaha maksimal menjaga ketersediaan komoditas tersebut di pasar yang sekaligus mengendalikan harga. “Coba lihat saja, kalau sudah masuk bulan Ramadhan, setiap hari harga daging ayam terus naik, seribu atau dua ribu,” tukas Subandi lagi.
Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membicarakan rencana tindak yang akan dilakukan untuk mencgah terjadinya permainan harga daging tersebut.
“Selain Dinas Pangan dan Pertanian, Ombusmen dan juga jajaran kepolisian akan kita ajak bicara. Nanti tergantung harmonisasi antara mereka gimana untuk mengatasi masalah ini,” lanjut politisi yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo tersebut.
Disisi lain, ia juga mengatakan kontribusi para pengusaha tersebut pada pemkab dan masyarakat Sidoarjo juga dirasa sangat kurang. Ia mencontohkan salah satu daerah di Jateng bisa menggunakan dana Coorporate Social Responbility (CSR) bisa dipakai untuk menyokong program pemerintah setempat di sektor pendidikan.
“Di Sidoarjo ini CSR pengusaha bahkan tidak cukup dipakai untuk membuat taman,” tandas mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo itu. didik