Cakrajatim – Sidoarjo: Penghancuran kota Gaza oleh tentara Israel, dalam perang 11 hari antara Hamas dengan Israel harusnya disikapi pemerintah Indonesia dengan tegas. pemerintah jangan mengambil sikap berseberangan ketika masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim mendukung bangsa Palestina.
anggota MPR RI dari fraksi PAN, H Sungkono, Rabu (26/5) sore dalam sosialisasi 4 pilar berbangsa bernegara, mengingatkan, politik luar negeri Indonesia dengan menghapuskan penjajahan di muka bumi harus diimplementasi dengan mewujudkan dukungan secara tegas kepada Palestina dan mengecam Israel. Karena Israel telah merampas paksa hak atas tanah penduduk Palestina. Itu sama saja dengan bentuk penjajahan yang nyata.
Ia bisa memahami kaum muslim Indonesia berdemo, emosional mereka tersulut oleh serangan yang menggemput property penduduk Palestina di Hamas. Pembunuhan dan meratakan rumah penduduk oleh bom – bom Israel mengaduk perasaan umat muslim.
Saat ini masih gencatan senjata dan perang bisa timbul lagi. Sungkono meminta agar pemerintah Indonesia jangan sampai memberikan pernyataan yang berseberangan dengan perasaan umat muslim. “Politik Indonesia adalah menghapuskan penjajahan di muka bumi,” ujarnya.
Indonesia sebagai bangsa yang besar punya kedaulatan untuk tidak ikut arus. “Ikut Amerika sama saja dengan merusak kedaulatan sendiri,” ujarnya semangat.
Sikap Indonesia dalam peristiwa global jangan terombang-ambing pada pro kontra. karena sikap yang tidak tegas ini akan membuat masyarakat bercerai-berai. Bila sudah bercerai-berai sangat sulit untuk disatukan.
kaum muslim yang berdemo juga jangan dihalangi selama tidak melanggar UU. Demo juga dijamin undang-undang. Ikatan emosional membuat mereka melakukan demo.
Sungkono mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kebersamaan. “Jangan terlalu berlebihan mengungkapkan emosionalnya, karena itu juga tidak baik bagi kebhinekaan yang sudah terjaga puluhan tahun, ucapnya politisi asal Tanggulangin, Sidoarjo ini.
Ia juga meminta masyarakat jangan terpancing isu Sara, perbedaan pandangan, agama dan ras. Biasanya dalam situasi panas, muncul oknum yang kompor sana kompor sini. Oknum ini membuat gaduh dengan tujuan untuk merusak demokrasi dan kerukunan.
” Di medsos sudah gaduh sekali. Antara pendukung Hamas dan Israel coba dipanas-panasi,” katanya. Sebaiknya hal seperti itu tidak usah direspon berlebihan. video dan tulisan di medsos cukup dibaca saja, tidak perlu ditanggapi. Biar tidak tambah gaduh, pintanya. hadi