Cakrajatim – Sidoarjo: Tim kesehatan dari Puskesmas Buduran terus melakukan pemantauan secara intensif pada 15 orang perangkat desa yang dipastikan terinfeksi virus corona usai mengikuti kegiatan Bimbingan teknis di Yogyakarta.
“ini kasus khusus, jadi kami bentuk tim khusus untuk melakukan pemantauan secara berkala pada 15 orang yang sudah dipastikan positif mengidap Covid-19 itu,” jelas Kepala Puskesmas Buduran, dr. Yoppy Agung Priambodo yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/06/2021) pagi tadi.
Disebutkannya, karena ke-15 perangkat desa tersebut dalam keadaan sehat secara fisik, maka merekapun ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan hanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Sesuai rencana, mereka diwajibkan menjalani tes swab PCR ulang yang akan digelar pada Kamis (01/07/2021) lusa di Puskesmas Buduran. “Bagaimana bentuk treatment yang akan kami lakukan terhadap mereka sangat tergantung pada hasil tes itu nantinya,” tambah Yoppy.
Diceritakannya, kasus itu bermula saat ia mendapatkan perintah langsung dari Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman untuk melakukan test Rapid Antigen terhadap semua peserta Bintek Kecamatan Buduran.
“Perintahnya saya terima jam 7 malam. Dan saya langsung berkoordinasi dengan Camat dan Sekcam Buduran untuk menyediakan sarana dan prasarana di Kantor Kecamatan,” kata dokter yang berusia 40 tahun itu.
Untuk menghindari terjadinya kerumunan, pihaknya meminta uji laboratorium khusus untuk Covid-19 itu dilakukan secara bertahap. Apalagi, pihak Puskesmas sendiri hanya bisa mengerahkan 3 tim uji lab yang masing-masing beranggotakan 3 personel untuk menangani masalah itu.
“Bis 1 datang sekitar jam 10. Sedangkan bis 2 dan 3 diminta menunggu di Rest Area Tol sambil menunggu panggilan berikutnya. Jadi digilir begitu sampai semua penumpang yang ada di bis selesai di-swab. Kalau nggak salah sampai jam 1 atau 2 malam,” terang Yoppy lagi.
Kegiatan itu berlanjut pada Senin pagi untuk melakukan pemeriksaan pada peserta Bintek yang menggunakan mobil pribadi dengan moda kereta api. “Totalnya ada 112 di bis, 5 mobil, 9 orang penumpang Kereta Api,” pungkasnya. (hds)