Sidoarjo: Sejak dermaga wisata bahari Tlocor, Kec Jabon, yang melayani jalur wisata ke pulau Lusi, ditutup total selama PPKM. Puluhan warung lesehan kawasan wisata meratap karena sepinya penghasilan.
Saking sepinya sebagian warung memilih tutup, masih ada satu atau dua warung yang nekad buka kendati pembelinya jarang. “Sejak dermaga tutup terkena PPKM, tempat ini bak kampung mati. Empat perahu penumpang yang melayani wisatawan ke pulau Lusi tidak dibolehkan jalan,” ujar Wilogo, pemilik Warung lesehan.
Meski sepi, ia tetap buka seperti biasa karena toh masih ada saja wisatawan yang datang ke dermaga untuk sarapan dan makan siang. Dia menyediakan gurami, bandeng, cukil dan udang.
“Tidak stok ikan banyak karena yang makan tidak banyak,” tambahnya. Sabtu minggu tetap menjadi hari favorit karena jumlah kunjungan cukup banyak walaupun kecewa karena tidak bisa ke pulau Lusi.
Biasanya kalau tidak sedang ada PPKM, cukup lumayan banyak wisatawan. Tempat ini sudah mulai dikenal luas, apalagi dermaganya dilengkapi 4 perahu penumpang yang muat 20 orang setiap perahunya cukup representasi keamanannya.
“Warung lesehan ikan segar Tlocor mulai banyak setelah Pemkab membangun stan warung yang berada di tepi sungai Porong. Mereka makan sambil menikmati indahnya sungai Porong yang lebar itu, ” kata Wanti, salah satu pedagang.
Ia berharap PPKM tidak diperpanjang lagi, “Cukuplah sampai 9 agustus saja. Karena PPKM membuat pendapatan pedagang warung tidak ada,” terangnya.
Ia juga menyampaikan cukup banyak warga Tlocor yang meninggal karena covid. Umumnya yang meninggal kaum ibu. Sampai sekarang masih ada saja yang meninggal. (hds)