Ibarat semen, Dhamroni Chudlori tetap kokoh tak tertandingi. Disiram air gak basah, kena api tak terbakar. Tahan goncangan badai dan karier politiknya di PKB makin moncer.
Dalam rotasi AKD (Alat Kelengkapan Dewan) yang dibahas pimpinan Fraksi dan pimpinan DPRD, hari ini (20/4), dhamroni diperkirakan meninggalkan jabatannya sebagai ketua komisi D setelah mendapat tugas baru dari partainya sebagai ketua komisi A.
Sepintas memang lumrah pindah dari ketua komisi ke ketua komisi yang baru. Tetapi untuk menduduki jabatan baru sebagai ketua komisi A, Dhamroni menggeser ketua lama, Sullamul Hadi Nurmawan (mas Wawan). Komisi A oleh sebagian Dewan dipandang sebagai komisi empuk bin basah. Saya juga tidak paham, empuknya di mana, basahnya di mana.
Namun anggota yang masuk di komisi A rata2 enggan pindah komisi lain. Seolah komisi A menjadi tempat sakral, padahal semua komisi sama saja. Tunjangan jabatan yang diterima sama semua. Anehnya kenapa gigih ingin bertahan di komisi A.
Dalam separoh periode ke depan, ketua komisi A akan dipegang dhamroni. Seorang ahli komunikasi, brilian, cerdas dan paling rajin ngantor. Di komisi A, PKB menempatkan 3 anggotanya.
Bagaimana dengan rotasi Fraksi lain, tidak banyak perubahan berarti. Di Golkar, ketua Fraksi Arief Bhaktiar kemungkinan pindah dari komisi B ke komisi D. Bertukar tempat dengan pak Ali. Nizar tampaknya kehilangan jabatan ketua BK (Badan Kehormatan). Ketua BK diduga akan jatuh ke FKB.
Lalu bagaimana nasib mas Wawan? Prediksi saya akan menjadi ketua komisi D. Atau paling apes dia akan tetap bertahan di komisi A sebagai anggota biasa. Di Fraksi PAN komposisinya tidak berubah. Hanya kemungkinan ketua Bapemperda, Sujalil akan digantikan.
Yussar, kader Demokrar dan wakil ketua komisi D kemungkinan akan bertukar tempat dengan bu Nur dari Nasdem. Bisa jadi yussar ke komisi C dan bu Nur ke komisi D. Sesuai akad nya, ketua Fraksi gabungan Nasdem-demokrat kali ini akan disandang kader Demokrat. Selamat menikmati santapan buka puasa di sore hari nanti