Seri 1
Sidoarjo. Cakrajatim.com
Kawasan Asia Tenggara dikenal memiliki kota-kota besar yang padat dan buruk polusinya. Manila di Thailand, Manila di Filipina, Kuala Lumpur di Malaysia, Saigon di Vietnam, dan tentu Jakarta. Perkembangan negatif kini ditengarai terjadi juga di kawasan IndoChina seperti kota Yangon di Myanmar, Vientiane di Laos, dan Pnompenh di Kamboja.
Sedangkan kota modern yang berhasil mengatasi polusi udara adalah Singapura. Kota pulau ini membatasi umur mobil yang boleh beroperasi, menaikkan pajak kendaraan, biaya parkir dan jalan berbayar. Didukung penyediaan transportasi publik yang nyaman, murah, dan memadai.
Brunei Darussalam juga menjaga ibukotanya, Bandar Seri Begawan menjadi kota bersih yang tidak macet, sekalipun belum canggih transportasi publiknya.
Kota mana yang terburuk polusinya? Perusahaan kualitas udara asal Swiss, IQAir, merilis daftar kota paling berpolusi di dunia seperti dikutip CNN Indonesia. Ada 10 kota metropolitan paling berpolusi yang sebagian besar berada di Asia. Peringkat teratas ditempati Jakarta, dengan indeks kualitas udara (AQI) mencapai 161 AQI US alias berstatus tidak sehat.
Polutan utama Jakarta adalah Particulate Matter (PM) 2.5, yakni partikel udara berukuran 2,5 mikron (mikrometer). Situs IQAir menyatakan konsentrasi PM 2.5 di Jakarta mencapai 75 µg/m³, 15 kali lipat di atas ambang panduan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebesar 5 µg/m³.
Ternyata bukan Jakarta yang terparah. Tangerang Selatan (Tangsel) lebih tinggi mencapai 196 AQI US. Ada juga Mempawah di Kalimantan Barat dengan 181 AQI US, Pontianak di Kalimantan Barat dengan 173 AQI US, Bandung dengan 168 AQI US, dan Surabaya di Jawa Timur dengan 165 AQI US.
Khusus untuk Jakarta, warga masyarakat disarankan kembali mengenakan masker di luar ruangan, menutup jendela rumah, menyalakan penyaring udara, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Polusi di Dunia
Dalam 10 kota besar paling berpolusi di dunia ada Doha di Qatar dengan AQI sebesar 155, diikuti Baghdad di Iraq, dengan 153 AQI US, Delhi di India dengan 151 AQI US, dan Kuwait City di Kuwait dengan 141 AQI US. Berikutnya Beijing di China dengan 137 AQI US, Dubai di Uni Emirat Arab dengan 134, Hanoi di Vietnam dengan 125 AQI US, Portland di Amerika Serikat dengan 125 AQI US, dan Lahore di Pakistan dengan 114 AQI US.
Berbagai studi lingkungan mengungkap kelompok penghasil polusi terbesar di dunia adalah orang-orang super kaya di Amerika Serikat, dan orang kaya di Negara lain. ‘Crazy rich’ itu membuat bumi semakin panas. Pola konsumsi mereka, jet pribadi, dan perusahaan mereka yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Studi PLOS Climate menemukan 10 persen orang terkaya di AS bertanggung jawab atas polusi yang menyebabkan pemanasan global di Amerika.
Penelitian ini membantu menunjukkan tanggung jawab individu atas pola konsumsi pribadi maupun industrinya. Hanya 10 persen orang terkaya di AS, berpendapatan tinggi bertanggung jawab atas 40 persen polusi dan pemanasan bumi. Mereka secara eksklusif orang terkaya yang terkonsentrasi di industri keuangan, asuransi, dan pertambangan. Mereka menghasilkan sekitar 3.000 ton polusi karbon per tahun.
Menurut Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index standar Amerika Serikat (AQI-US), Banda Aceh adalah kota paling minim polusi udara di Indonesia pada 11 Agustus 2023 pukul 11.55 WIB.
Di waktu tersebut, Banda Aceh memiliki skor AQI-US 13 poin. Artinya, kadar polutan di udara Banda Aceh sangat kecil dan kualitas udaranya tergolong baik.
Berikut daftar lengkap 10 kota paling minim polusi di Indonesia menurut skor AQI-US per tanggal 11 Agustus 2023 pukul 11.55 WIB:
- Banda Aceh (Aceh): 13 poin
- Bukittinggi (Sumatra Barat): 25 poin
- Poso (Sulawesi Tengah): 38 poin
- Samarinda (Kalimantan Timur): 55 poin
- Bandung (Jawa Barat): 57 poin
- Martapura (Kalimantan Selatan): 57 poin
- Batam (Kep. Riau): 70 poin
- Makassar (Sulawesi Selatan): 72 poin
- Palangkaraya (Kalimantan Tengah): 78 poin
- Pekanbaru (Riau): 80 poin
Kendati kota-kota di atas tergolong paling minim polusi di skala nasional, tak semuanya punya kualitas udara baik.
AQI-US menerapkan klasifikasi skor kualitas udara sebagai berikut:
0-50: Kualitas udara baik
51-100: Sedang
101-200: Buruk
201-300: Tidak sehat
301-400: Sangat tidak sehat
401-500+: Berbahaya
Artinya, pada 11 Agustus 2023 pukul 11.55 WIB, kota yang memiliki kualitas udara baik hanya Banda Aceh, Bukittinggi, dan Poso.
Sementara 7 kota lainnya, yakni Samarinda, Bandung, Martapura, Batam, Makassar, Palangkaraya, dan Pekanbaru memiliki kualitas udara di level sedang. (putry dya, hd)