Sidoarjo-cakrajatim.com: Tanaman wijen mulai dibudidayakan di desa Tambak Kalisogo. Dalam panen pertama ujicoba 1 ha tanaman keras di pekarangan rumah warga dihasilkan 1,5 ton wijen basah.
ketua DPRD Sidoarjo H Usman, sanggup membantu melalui BK (Bantuan Keuangan) DPRD sebesar Rp 50 juta, anggota FKB, Rokok juga menyediakan BK nya Rp 50 juta untuk membeli mesin pengolah biji wijen.
Saat melihat petani melakukan panen wijen di Dusun Bangunsari Desa Tambak Kalisogo Kec Jabon, Kamis (31/8/2023), H Usman menjelaskan budidaya tanaman wijen ini digarap oleh kelompok petani di wilayah Kecamatan Jabon diatas lahan seluas 1 hektare.
”Satu hektare diprediksi akan menghasilkan 1,5 -2 ton wijen dengan harga jual sekilo Rp 20 ribu maka keuntungan petani cukup besar. . Untuk hasil panen, tanaman wijen bisa dibuat minyak wijen serta kebutuhan kosmetik kecantikan,” kata H Usman politisi dari PKB ini.
H Usman mengatakan pihak pemerintah daerah mendukung budidaya tanaman wijen yang dinilai mudah dalam perawatan dan bisa dikembangkan di lahan pertanian. Sesuai pengakuan salah satu pemilik lahan wijen mengatakan biji wijen dihargai Rp 15 ribu per kilonya.”Pola tanam wijen terbilang cukup mudah. Mulai dari perawatan hingga masa panen dibutuhkan waktu relatif singkat berkisar 100 hari,” kata H Usman.
Petani Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, membutuhkan bantuan hand tractor untuk mengelola lahan yang tidak produktif.
Tanaman wijen sebagian besar ditanam di lahan kering (iklim kering) dan dalam skala terbatas, biasanya ditanam sebagai tanaman sela diantara tanaman palawija dan mempunyai prospek yang cukup baik, mengingat wijen dapat dikembangkan pada tanah dengan tingkat kesuburan tinggi sampai sedang dan drainase baik.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih ST.MT, mengatakan pengembangan komoditas wijen diperlukan varietas unggul karena aplikatif, murah, aman, ramah lingkungan dan memiliki kompatibilas yang tinggi bila dipadukan dengan teknologi maju lainnya.
“Pelaksanaan kebun peragaan pengembangan tanaman wijen adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan benih yang bermutu dalam jumlah dan waktu yang tepat agar dapat menghasilkan produksi wijen yang berkualitas dan budidaya wijen relatif mudah, input rendah dan resiko kegagalan sangat kecil,” katanya. (hds)