Sidoarjo – cakrajatim.com: Wakil ketua PC NU Sidoarjo, H Isa Hasanuddin, menyebut pemasangan Baliho H Usman di beberapa tempat arahnya untuk kegiatan politik.
“Itu sesuatu yang wajar mengingat pak Usman sudah waktunya naik ke tingkat yang lebih terhormat ” Ujarnya saat berbuka puasa di kediaman pribadi Usman di perumahan Puri Indah, sore (20/3) tadi.
Ia menyebut Usman harus diberi kesempatan lebih tinggi (bupati). Selama 4 periode menjadi anggota dewan mulai anggota biasa sampai ke tua DPRD, sudah saatnya ke jenjang Pillkada. Setelah menjadi ketua dewan, di dewan kan tidak ada lagi jabatan lebih tinggi dari ketua DPRD. Jadi ya harus naik menjadi Bupati, tegasnya.
Isa yang mantan anggota DPRD Sidoarjo ini membatasi untuk berbicara peluang siapa yang lebih berpeluang mendapat rekom PKB antara Usman dan Wabup Sidoarjo, Subandi. ‘Itu bukan kapasitas saya untuk menjawab, ” Terangnya.
Namun ia memberi paparan yang lebih rasional tentang siapa pasangan (W2) yang dipasangkan dengan Cabup dari PKB nanti. Isa menyarankan agar PKB tidak memaksakan diri untuk menarik kader PKB sebagai Cawabup. “Bila tidak ada kader yang baik, Cawabupnya bisa datang dari partai lain. Meskipun PKB bisa mengusung pasangan sendiri, ” Ujarnya.
Baginya yang terpenting, Cabup dan Cawabup harus dari kalangan NU. Sebagai Ormas terbesar, cabup dan Cawabup representasi NU.
Buka bersama di rumah Abah Usman dihadiri ketua PC NU Sidoarjo, Zainal Abidin, mantan pimpinan DPRD, Kolik, tiga mantan anggota KPUD Sidoarjo, Zainal, Khoiri dan Nanang Haromain dan para wartawan Sidoarjo.
Siraman rohani menjelang buka puasa diisi sahabat karib wartawan, Zainal Abidin yang sekarang ketua NU Sidoarjo. Suasana jadi cair dan penuh ger-geran saat Zainal bicara. Dia mengaku wartawan memanggil namanya dengan sebutan ‘kang’ Zainal saat di KPU,tapi jadi ketua NU namanya dipanggil Haji Zainal.
Nanti kalau sudah tidak jadi ketua NU, panggilannya kembali nama yang lama kang Zainal. (hd)