Setelah wisata ‘jeglongan sewu’, giliran sekarang lakonnya ‘banjir kiriman’. Sidoarjo memang daerah yang unik bahkan sangat unik.
Semakin banyak problem infrastruktur yang menyedihkan semakin banyak pula orang yang gandrung mencintai. Makin banyak jalan rusak dan banjir di mana2 toh banyak pula yang senang hidup di Sidoarjo. Bahkan berbondong menetap dari kota lain pindah ke Sidoarjo. Kabupaten ini seolah menyimpan magnit kuat.
Lalu kira2 apa yang membuat betah hidup di sini?
Ternyata Sidoarjo layak dijadikan hunian ideal. Menyimpan potensi luar biasa. Harus diakui banyak faktor pendukung yang memberi rangsàngan kita untuk tinggal di kota tercinta ini.
Kelebihan Pertama, tentu ada bandara, terminal purabaya, kulinernya, ikan segar dari laut atau tambak mudah didapat, jalan tol, hiburan, mal, plasa dekat perbankan. Akses yang mudah ke berbagai daerah dan lain sebagainya. ini yang membuat warganya betah hidup di sini.
Seorang kawan menuturkan, telah menjual rumahnya di Petemon, Surabaya karena sudah tidak nyaman. Teman satu lagi, seorang seniman dari wonokromo memilih menetap di Pondok mutiara. Keduanya mempunyai alasan sama, Surabaya makin sumpek dan padat. Untuk kerja enak di Surabaya tapi untuk hidup lebih enak di Sidoarjo.
Meskipun kerap banjir di musim hujan dan jalan yang babak belur di Sidoarjo Tidak merubah niatnya untuk hengkang dari kota ini. Semua kekurangan tertutup oleh kelebihan yang dimiliki. Silahkan banjir datang dan monggo2 saja jalan rusak jadi wisata jeglongan sewu. Itu tidak akan merubah kecintaan warganya terhadap KABUPATEN SIDOARJO. hadi