Cakrajatim – Sidoarjo: Sidoarjo harus memiliki panggung khusus untuk mewadahi seniman tari dan seni akting. Sidoarjo kaya dengan seniman namun tidak dapat mengekspresikan bakatnya karena ketiadaan tempat.
Wakil Ketua komisi D DPRD Sidoarjo, Yahlul Yussar, jumat (18/6) siang, akan mengupayakan agar seniman diberi panggung terbuka yang pertunjukannya mudah diakses masyarakat Sidoarjo. “Di Bali itu ada panggung untuk tari kecak. Pertunjukkan ini dapat di jual ke wisatawan luar dan dalam untuk melengkapi destinasi hiburan yang ada di Sidoarjo,” ujarnya.
Lalu pertunjukkan di panggung dibuatkan agenda yang jelas. Kalau kamis ya seterusnya kamis. Atau hari lain. Yang penting ada kontinuitas. Panggung seni memang sudah ada di dalam GOR tetapi terlalu kecil untuk tari jaranan dan tarian yang bersifat kolosal.
Ia yakin seniman Sidoarjo sanggup mengisi kegiatan di atas panggung asalkan tempatnya strategis dan mudah dijangkau. Di Sidoarjo ada tarian jaranan, ngremo dan sebagainya. Seniman Sidoarjo sangat antusias mengembangkan seni budaya yang berasal dari akarnya.
Komisi D akan mendorong Pemkab untuk membangun fasilitas seniman. Supaya dunia seni dapat tumbuh dan berkembang dari daerah asalnya.
Sementara ketua PSNB (Pecinta Seni Nusantara dan estetika Budaya), Imam Alipi, akan menjadi organisasi yang melayani seluruh seniman mulai seni tari, lukis, nyanyi dan sebagainya. Masalahnya hingga saat ini PSNB belum mempunyai kantor sendiri. “Saya sudah ajukan pinjam kantor di mal pelayanan terpadu milik Pemkab di lingkar timur tetapi belum ada jawaban (hds)