Sidoarjo-cakrajatim.com: Di tengah hiruk pikuk partai politik berlomba merebut tahta pemimpin negeri, rakyat sedang diguncang harga beras yang terus melambung. Pesta demokrasi sebentar lagi agaknya tak berbanding lurus dengan kebutuhan pangan masyarakatnya. Panggung politik kita tidak sedang bicara soal beras.
Tahun ini harga beras di dalam negeri mencapi kulminasinya, tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras sudah bergerak naik sejak Agustus 2022 dan terus berlangsung sampai kini.
Pada Februari 2023 rata-rata harga beras kualitas premium secara nasional mencapai Rp 13.521 per kilogram (kg). Harga tersebut naik 9% dibanding Februari 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kenaikan juga terjadi pada beras medium. Pada Februari 2023 rata-rata harga beras medium nasional mencapai Rp11.706 per kg, naik 12,5% dan menjadi harga termahal sejak 2018.
Terdapat 10 provinsi dengan rata-rata harga beras premium termahal pada Februari 2023:
- Sumatra Barat: Rp16.358 per kg
- Papua: Rp15.078 per kg
- Kalimantan Selatan: Rp15.075 per kg
- Riau: Rp14.843 per kg
- Kalimantan Tengah: Rp14.833 per kg
- Maluku: Rp14.653 per kg
- Kalimantan Utara: Rp14.470 per kg
- Kalimantan Barat: Rp14.423 per kg
- Maluku Utara: Rp14.380 per kg
- Papua Barat: Rp14.023 per kg
Sedangkan 10 provinsi dengan rata-rata harga beras medium termahal pada Februari 2023: - Sumatra Barat: Rp14.058 per kg
- Kalimantan Selatan: Rp13.803 per kg
- Papua Barat: Rp13.598 per kg
- Kalimantan Utara: Rp13.165 per kg
- Kalimantan Tengah: Rp12.988 per kg
- Papua: Rp12.830 per kg
- Maluku: Rp12.780 per kg
- Riau: Rp12.608 per kg
- Gorontalo: Rp12.500 per kg
- Sumatra Utara: Rp12.075 per kg
Kurangi Ekspor
Kemarau panjang akibat El Nino disebut sebagai penyebab berkurangnya panen di seluruh negeri. Gagal atau kurang panen juga dialami negeri tropis penghasil beras utama dunia, khususnya India, Vietnam, Myanmar, dan Indonesia. Para lumbung beras itu kompak mengurangi ekspor berasnya, untuk mengamankan kebutuhan domestiknya.
Untuk menjaga cadangan pangan nasional, Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor beras 500 ribu ton. Impor tersebut dikirimkan ke Indonesia secara bertahap mulai Desember 2022. Bulog impor beras secara nonstop, sampai tercapai harga beras yang wajar, kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dilansir portal Indonesia.go.id.
Di sisi lain, gubernur penghasil beras utama Indonesia, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah, mengklaim pasokan beras lokal akan bertambah seiring datangnya musim panen mulai April, dan Mei. Jawa Timur panen raya.
Kontraksi beras juga terjadi di tingkat dunia. United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT (2,29%) dari musim 2021/2022.
Selain India, Tiongkok menjadi negara penghasil beras terbesar, yaitu 147 juta MT. Wilayah penghasil beras utama Tiongkok adalah Hunan dan Jiangxi. Indonesia sendiri masih bertahan sebagai produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.
Produksi beras Indonesia paling banyak berasal dari Jawa Barat (17%), Jawa Timur (17%), Jawa Tengah (14%), Sulawesi Selatan (6%), dan Sumatra Utara (5%).
Di bawah Indonesia ada Vietnam dengan perkiraan produksi beras 27,23 juta MT, Thailand 20,1 juta MT, Myanmar 12,5 juta MT, Filipina 12,41 juta MT, Jepang 7,45 juta MT, serta Brasil 7,23 juta MT. (Putry Dya)