Sidoarjo Cakrajatim.com : Sejumlah agenda pelik menghadang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin negara ASEAN (Association of South East Asian Nations) yang hari Selasa 5 September ini digelar di Jakarta.
Disebut ada tujuh agenda ‘pelik’ karena ASEAN harus segera merespon perkembangan mutakhir. Yang pertama, perlu segera pemulihan ekonomi Negara pasca pandemi, di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kedua, keinginan memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan merancang satu mata uang bersama seperti Uni Eropa. Ketiga, bergabungnya Negara-negara baru di kawasan dan bahkan di luar kawasan, yang berbeda kemakmurannya.
Agenda penting keempat, mengeratkan beragam kerjasama baru yang bukan hanya ekonomi dan perdagangan, namun juga kebudayaan, kesehatan, pendidikan. Kelima, respon segera atas krisis Rusia-Ukraina yang berimbas pada kawasan. Keenam, krisis Myanmar yang berkepanjangan. Ketujuh, meningkatnya eskalasi ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS), di mana empat Negara ASEAN terlibat. LCS bagi ASEAN merupakan gerbang strategis lintasan laut yang harus dijaga keamanannya. Terdapat kekayaan tambang mineral di dalamnya.
Presiden Joko Widodo sendiri belum merinci topik apa saja yang akan dibahas dalam KTT ke 43 pada 5-7 September 2023 di Jakarta ini. ‘’Banyak (isu yang akan dibicarakan), tetapi fokusnya di ekonomi,” ungkap Jokowi. Isu ekonomi yang akan dibahas adalah pertumbuhan perekonomian, di mana ASEAN sebagai pusatnya. Manfaat ASEAN harus juga dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Tidak akan berbicara tinggi-tinggi, tetapi yang betul-betul bermanfaat ke masyarakatnya.
Maraton Jokowi
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan setidaknya 22 negara hadir, terdiri 11 negara ASEAN, sembilan negara mitra serta dua negara lain, yaitu Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).
“Kenapa IORA dan PIF itu diundang? Karena salah satu prioritas kita kali ini adalah Indo Pasifik damai, stabil, sejahtera, inklusif. Jadi pada saat kita bicara Indo Pasifik ada sisi di pasifik selatan, ada sisi di Indian Ocean Rim yang harus mulai kita rangkul dan di dalam KTT nanti ada kerja sama antara Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat IORA dan PIF,” ungkap Retno.
Sejumlah organisasi internasional mitra ASEAN akan turut hadir, yaitu PBB, Sekjen PBB, World Bank, IMF, World Economic Forum, IORA, PIF. Jadi total ada 22 negara plus 9 organisasi internasional. KTT ini berbeda dengan KTT ASEAN di Labuan Bajo sebelumnya. Kali ini Presiden Jokowi akan memimpin 12 pertemuan pada rangkaian kegiatan KTT, dan dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral. Setidaknya sudah ada agenda 13 pertemuan bilateral. Jadi dalam tiga hari itu Presiden harus bermaraton memimpin 25 pertemuan, 12 di antaranya adalah KTT.
Pada saat yang sama, Presiden Jokowi juga membuka ASEAN Bussines Investment Summit 2023, di Istana Kepresidenan, Jakarta. ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang damai, stabil dan sejahtera dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen secara tahunan. ASEAN juga menjadi kawasan yang paling menarik bagi foreign direct investment (FDI). Tahun 2022 yang lalu saja 17 persen FDI masuk ke ASEAN, tertinggi dibanding kawasan-kawasan berkembang lainnya.
Bonus Demografi
ASEAN juga sedang menikmati bonus demografi dengan angkatan kerja ketiga terbesar di dunia.
Enam puluh lima persen populasi berpotensi menjadi kelas menengah di tahun 2030. Ini adalah modal besar ASEAN untuk mencapai cita-cita menjadi epicentrum of growth. Taruhannya
ASEAN harus terus memperkuat kolaborasi antarnegara maupun antarmasyarakat menghadapi ketidakpastian global. Dibutuhkan strategi taktis yang luar biasa, dan kolaborasi yang makin solid.
Di sinilah diharapkan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dapat turut berperan dalam perumusan dan penerapan strategi taktis dan penguatan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Konsep ‘’ASEAN Incorporated‘’ yang sudah diperkenalkan diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, menjadi jembatan komunikasi untuk memperkuat daya saing dan kesejahteraan ASEAN.
Sedangkan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan 11 isu yang akan dibahas dan sedang dinegosiasikan, terkait chair statement, post-25 vision, penguatan kapasitas ASEAN, keanggotaan penuh Timor Leste, penanggulangan perdagangan orang, pekerja perikanan, bidang kesehatan, pembentukan jejaring desa, ekosistem kendaraan listrik, dan konektivitas pembayaran di kawasan.
Dikutip dari laman resmi indonesia.go.id. Indonesia memutuskan untuk mengambil pendekatan non-megaphone diplomacy, bertujuan memberikan ruang bagi para pihak untuk membangun kepercayaan dan terbuka berkomunikasi.
(Putry Dya)